Zulkarnaen Buron Bom Bali I Ditangkap Densus, Dikenal Pandai Sejak Kecil

Zulkarnaen Buron Bom Bali I Ditangkap Densus, Dikenal Pandai Sejak Kecil

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Buron teroris bom Bali I Zulkarnaen alias Aris Sumarsono alias Daud alias Zaenal Arifin alias Abdulrahman ditangkap Densus 88 Antiteror di Lampung. Zulkarnaen ternyata dikenal pandai sejak kecil.

Zulkarnaen berasal dari Desa Gebang, Masaran, Sragen. Dia menghabiskan masa kecilnya di desa tersebut hingga kemudian melanjutkan pendidikan ke Solo.

Hal tersebut diakui oleh warga yang tinggal di sekitar rumah Zulkarnaen. Sejak kecil, Zulkarnaen yang dikenal bernama Arif Sumarso memang anak yang pandai.

"Memang waktu kecil dikenal pandai di sekolah. Di desa mungkin anak yang paling pandai," kata teman berinisial I, warga Masaran, Kabupaten Sragen, saat dihubungi detikcom, Senin (14/12/2020).



Ilmu agamanya pun dianggap mumpuni. Setelah mengenyam bangku SD di sekolah setempat, Zulkarnaen diketahui melanjutkan pendidikan di pondok pesantren.

"Dia sekolahnya pandai, agamanya pandai. Setahu saya setelah SD masuk pondok pesantren," ujar I.

Meski begitu, Zulkarnaen dikenal sebagai anak yang pendiam. Dia dikatakan lahir dalam keluarga terpandang di desanya.

"Anaknya kalem waktu kecil. Keluarganya juga keluarga terpandang," terang dia.


I mengaku tak pernah tahu tentang keterlibatan Zulkarnaen dengan terorisme. Warga baru tahu Zulkarnaen ditangkap Densus 88 melalui televisi.

"Tidak tahu kegiatannya apa sampai terlibat kasus. Baru kemarin warga heboh dia masuk televisi," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Zulkarnaen alias Aris Sumarsono alias Daud alias Zaenal Arifin alias Abdulrahman ditangkap Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror. Buron teroris Bom Bali I ini ditangkap setelah jadi buron selama 18 tahun.

Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono menjelaskan Zulkarnaen ditangkap di Kabupaten Lampung Timur, Lampung, pada Kamis (10/12) pukul 19.30 WIB. Dia ditangkap tanpa perlawanan.


Zulkarnaen disebut punya keterlibatan di banyak aksi terorisme. Saat terjadi serangan Bom Bali I pada 2002, Zulkarnaen menjabat sebagai panglima askari (tentara) dari kelompok Jamaah Islamiyah (JI).

Zulkarnaen disebut-sebut memiliki kemampuan lengkap, mulai merakit bom, ahli fisika (untuk meramalkan efek ledakan), dan ahli kimia untuk menciptakan bahan-bahan bom, termasuk kemampuan merekrut pengikut, sehingga figurnya sangat ditokohkan.

"Zulkarnaen adalah panglima askari Jamaah Islamiyah ketika Bom Bali I. Dia yang membuat unit khos yang kemudian terlibat bom Bali, konflik-konflik di Poso dan Ambon. Unit khos itu sama dengan special task force," kata Irjen Argo saat dikonfirmasi detikcom, Sabtu (12/12).(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita