Prabowo-Sandi Masuk Kabinet, Pengamat: Mungkin Gerindra Sudah Lelah Jadi Oposisi

Prabowo-Sandi Masuk Kabinet, Pengamat: Mungkin Gerindra Sudah Lelah Jadi Oposisi

Gelora News
facebook twitter whatsapp



GELORA.CO - Sejak berdiri tahun 2008, Partai Gerindra selalu ada di luar pemerintahan alias jadi oposisi. Dua periode era Presiden SBY, dan periode pertama Presiden Jokowi.

Analis politik yang juga Direktur Mahara Leadership, Iwel Sastra menilai, mungkin karena lelah jadi oposisi, akhirnya Gerindra bergabung dengan pemerintah.

Cawapres 2019 sekaligus Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Sandiaga S. Uno resmi bergabung kabinet Jokowi-Maruf. Dia dipercaya sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Sebelum Sandi, mantan Capres 2019 yang juga Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto sudah lebih awal jadi pembantu Presiden Jokowi. Dia menjabat Menteri Pertahanan.

"Saya menduga alasan Prabowo bersedia menjadi menteri Jokowi karena Gerindra semenjak ikut pemilu tahun 2009 selalu berada di luar kekuasaan alias menjadi partai oposisi," ujar Iwel Sastra, Sabtu (26/12).

Selain sudah lelah jadi oposisi 15 tahun, tawaran Menhan sangat pas buat Prabowo, mantan Danjen Kopassus itu.

"Mungkin lelah juga menjadi partai oposisi selama ini sehingga akhirnya memutuskan bersedia menerima tawaran Jokowi bergabung dalam kabinet. Kebetulan posisi menteri yang ditawarkan cocok dengan Prabowo," ucap Iwel Sastra.

Jelas dia, dalam realistis politik, partai politik yang berada dalam kekuasaan lebih menguntungkan. Terutama untuk partai-partai besar, akan semakin memperkuat posisi dalam kancah politik.

"Jika Prabowo ingin maju kembali pada Pilpres 2024, maka yang perlu diperkuat semenjak sekarang adalah kendaraan politik," demikian Iwel Sastra kepada redaksi. (*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita