Politikus PDIP: Pergantian Menparekraf Kurang Tepat Dan Terburu-buru

Politikus PDIP: Pergantian Menparekraf Kurang Tepat Dan Terburu-buru

Gelora Media
facebook twitter whatsapp



GELORA.CO - Putusan Presiden Joko Widodo mengganti Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) dinilai sebagai langkah yang kurang tepat dan terburu-buru. Karena sejauh ini, Wishnutama dianggap mampu menunjukkan kinerja yang baik.

Anggota Komisi X DPR RI, Sofyan Tan mengatakan, selama setahun mengemban tugas sebagai Menparekraf, Wishnutama dinilai mampu meredam dampak negatif pandemi Covid-19 dengan keberhasilannya merealokasi anggaran.



Termasuk menyiapkan para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif menerapkan pola pariwisata yang lebih bersih dan sehat sehingga bisa menerima kunjungan wisatawan pada saat pandemi berakhir.

"Artinya bisa melewati masa-masa sulit ini juga merupakan prestasi. Jadi bukan hanya dilihat dari jumlah wisman yang datang. Karena kalau berdasarkan itu, berarti  menteri pariwisata di negara-negara lain juga gagal," ujar Sofyan Tan ketika dihubungi, Rabu (23/12).

Sofyan menyebutkan, selain bisa menenangkan para pelaku pariwisata dengan memberikan subsidi bagi Pelaku Pariwisata sehingga bertahan di tengah pandemi, Wishnutama juga dinilai mampu menggairahkan pariwisata domestik.

“Jadi ketika wisman tidak ada datang, Mas Wishnu berhasil menggairahkan wisata nusantara,” sebutnya, dikutip Kantor Berita RMOLSumut.

Namun demikian, sebagai mitra kerja Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Komisi X, menurut Sofyan Tan, harus bisa menerima kebijakan Presiden yang mengganti Menteri.

Untuk itu, pihaknya berharap Sandiaga Uno sebagai Menparekraf baru bisa menunjukkan kinerja yang lebih baik dari yang digantikannya.

“Terutama mampu memenuhi keinginan Presiden yang bercita-cita wisatawan mancanegara yang berkunjung itu dari kalangan kelas menengah ke atas, sehingga diyakini akan lebih royal membelanjakan uangnya,” kata politikus PDI Perjuangan ini.

Dan sosok Sandiaga yang murni pengusaha dan sering melakukan perjalanan ke berbagai negara diyakini akan mampu memahami kebutuhan dan cita rasa para wisatawan mancanaegara kelas menengah  ke atas.

“Dan ini kan juga akan bergantung kepada ketersediaan infrastruktur, sehingga beliau juga harus bisa menjalin komunikasi yang baik dengan lintas kementerian,” demikian Sofyan Tan.(RMOL)

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA