Kecam Penembakan Laskar FPI, Arteria PDIP: Mereka Gak Mungkin Punya Senjata

Kecam Penembakan Laskar FPI, Arteria PDIP: Mereka Gak Mungkin Punya Senjata

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Komisi III DPR RI menggelar rapat dengar pendapat atas kasus bentrok di Tol Jakarta - Cikampek km 50 yang mengakibatkan 6 laskar FPI meninggal dunia.

Dalam rapat dengar tersebut, Arteria Dahlan mewakili PDIP mengaku ikut berduka dan mengutarakan belasungkawa kepada keluarga 6 laskar FPI yang menjadi korban tragedi penuh kontroversi ini.

"Atas nama PDIP, kami ucapkan turut berduka cita mendalam belasungkawa sedalam-dalamnya atas meninggalnya 6 orang keluarga bapak ibu yang gugur dalam peristiwa yang kita bicarakan hari ini, tentunya prihatin," ungkap Arteria Dahlan dikutip dari siaran YouTube DPR RI, Jumat (11/12/2020).

"Walau bagaimanapun tiap proses penegakan hukum tak hanya berkepastian, tapi kami ingin melihat bagaimana motif latarbelakang hal yang mendasari sampai terjadi peristiwa ini," sambung dia.

Arteria Dahlan mengatakan, komisinya membuka luas investigasi atas tragedi yang menimpa keenam laskar FPI. Dia mempersilakan seluruh pihak untuk bersama-sama menyelidiki.

"Saya kira semua sepakat, Fraksi PDIP juga sepakat untuk mencari titik terang sehingga tak ada polemik terkait fakta sesungguhnya," tukas dia.

"Bahkan kita melepaskan semua kesempatan ke semua pihak, Komnas HAM, Propam Polri, Mabes Polri, siapapun yang ingin cari kejelasan perkara ini kita lindungi dan sebuah proses hukum yang konstitusional," lanjut Arteria Dahlan.

Lebih lanjut, Arteria Dahlan bertanya pada keluarga korban yang hadir dalam rapat dengar pendapat tersebut soal bagaimana detail protap pengawalan Habib Rizieq.

Arteria Dahlan melempar tanya, apakah keluarga korban yang tewas tersebut masuk dalam pengawalan terlembagakan FPI atau tidak.

Selain itu, Arteria Dahlan juga sangsi dengan kabar yang menyebut 6 laskar FPI dibekali senjata. Dia merasa itu tidak masuk akal karena aturan tidak membolehkan masyarakat sipil memegang senjata.

"Apa memang kalau logika akal sehat saja apa mungkin punya senjata, kan gak ya. Tapi kita ingin sampaikan coba cari teman yang bisa meyakinkan yang hadir pada saat itu memang keluarga bapak ibu itu bahwa memang dipersenjatai," ujar Arteria Dahlan wakil Fraksi PDIP.

Oleh sebab itu, Arteria Dahlan berharap agar pengacara keluarga 6 laskar FPI bisa menghadirkan saksi kuat lagi mumpuni.

Soal kasus penembakan laskar FPI, Arteria Dahlan dengan tegas mengatakan partainya sangat peduli.

Kendati perwakilan partai tidak hadir secara langsung dalam penjemputan sampai pemakaman jenazah, tetapi PDIP mengklaim memantau serius kasus ini.

Selanjutnya, anggota Komisi III pastinya membantu serta memberikan perhatian besar agar keluarga korban mendapat keadilan seperti seharusnya.

"Pasti kita bantu dan kemudian kalau mengawal proses hukum, terhitung kejadian ini kita terlibat, walau kita tidak hadir ya. PDIP menantau. Semua keadilan kita pantau betul sampai kita kirimkan, bagaimana jangan sampai rakyat ragu atas proses penegakan hukum pascakejadian tragedi ini," tandas Arteria Dahlan. []
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita