Jika Diikuti Kadernya, Penarikan Dana Muhammadiyah Bikin Repot Bank Syariah BUMN

Jika Diikuti Kadernya, Penarikan Dana Muhammadiyah Bikin Repot Bank Syariah BUMN

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Rencana penarikan dana Muhammadiyah di Bank Syariah Indonesia (BSI) terus bergulir. Jumlah dana yang bakal ditarik pun tak main-main, mencapai Rp15 triliun.

Rencana penarikan dana itu bergulir ketika pemerintah melakukan merger terhadap tiga bank syariah BUMN. Rencana penarikan dana itu mencuat lantaran pihak Muhammadiyah memandang bahwa bank hasil merger sangat tidak terlalu bermanfaat untuk umat dan UMKM.

Menaggapi situasi itu, peneliti Indef Nailul Huda, menyatakan bahwa memang isu merger bank syariah BUMN menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI) menuai pro dan kontra. Menurutnya, jika benar akan terjadi penarikan dana besar-besaran tentu akan merugikan, terutama kerugian di nama baik BSI sendiri.

"Kita tahu Muhammadiyah merupakan salah organisasi Islam terbesar di Indonesia. Absennya Muhammdiyah dalam pengembangan BSI merupakan kerugian tersendiri," kata Huda saat dihubungi di Jakarta, Rabu (23/12/2020).

Meski secara finansial mungkin tidak seberapa namun secara non-finansial akan merugikan. Pasalnya, sikap Muhammadiyah bisa memicu sikap serupa pihak lain.

"Malah bisa jadi sikap PP Muhammadiyah akan ditiru oleh kader-kader di bawahnya," ucap Huda.

Namun demikian, dia meyakini dana hasil penarikan dari BSI akan ditempatkan di bank syariah lainnya, seperti ke Bank muamalat. "Atau bisa jadi Muhammdiyah punya lembaga keuangan sendiri," tandasnya. []
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita