Habib Rizieq Sedang Uzlah, Umat Cukup Mendoakan

Habib Rizieq Sedang Uzlah, Umat Cukup Mendoakan

Gelora News
facebook twitter whatsapp




Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab kini sedang mendekam di tahanan. Ia ditahan hingga akhir tahun 2020 oleh Polda Metro Jaya lantaran disangkakan melanggar sejumlah aturan hukum, ancamannya tak main-main, 6 tahun penjara.

Dari dalam tahanan, menanti proses peradilan, Habib Rizieq sempat menuliskan sepucuk surat yang isinya meninta keluarga tak perlu khawatir.

Dalam surat itu, ia meminta kepada keluarga dibawakan bahan bacaan selama di sana. Selain itu, ia juga meminta dibawakan makanan sekali sehari, menurutnya itu cukup karena dia akan berpuasa selama mendekam di rumah tahanan narkoba Polda Metro Jaya.

Menariknya, meski permintaan Rizieq terkesan sederahan dalam surat itu, ia menulis kata uzlah di akhir suratnya, tepatnya begini "Dari tempat uzlah, 14 Desember 2020, yang mencintai kalian, HRS," tulis Habib Rizieq mengakhiri suratnya.

Menarik diulas, Uzlah, adalah kata dari bahasa Arab yang berarti mengasingkan atau menarik diri keramaian. Secara harfiah, uzlah memiliki kedekatan makna dengan khalwat yang berarti menyendiri.

Uzlah diidentikkan dengan tradisi spiritual, yaitu meninggalkan segala gemerlap duniawi, lalu fokus untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

Dalam Islam, praktik uzlah sering dilakukan oleh orang-orang shalih untuk mendapatkan petunjuk dari Allah SWT. Bahkan, Uzlah dan khalwat pula yang dilakukan Nabi Muhammad SAW sebelum resmi diangkat menjadi Rasul dan mendapatkan wahyu pertama berupa Surat Al-Alaq ayat 1-5.

Sejarawan Islam menyebutkan, menjelang usia 40 tahun, Rasul sering mengasingkan diri kehidupan sosial Suku Quraisy yang saat itu sudah sangat meresahkan jiwa Nabi. Gua Hira yang terletak di Jabal Nur (Gunung Cahaya) dipilih sebagai tempat Nabi untuk ber-uzlah dan khalwat.

Nabi Muhammad SAW menjalani uzlah dan khalwat di Gua Hira selama beberapa waktu lamanya. Terkadang, beliau menjalaninya selama satu bulan penuh. Adakalanya pula beliau menjalani 10 malam dalam satu bulan.

Selama uzlah dan khalwat itulah Nabi Muhammad SAW banyak memikirkan kondisi bangsanya yang secara sosial ekonomi mengalami distorsi. Praktik kecurangan dalam perdagangan, peperangan antar kabilah, dan sebagainya.

Hingga, aktivitas uzlah dan khalwat Nabi Muhammad pun membuahkan hasil. Malaikat Jibril datang membawa wahyu pertama yaitu Surat Al-Alaq 1-5, sekaligus meresmikan status beliau sebagai Utusan Allah.

Bilamana memang Habib Rizieq nyaman dan ikhlas, menganggap kondisinya saat ini seperti proses uzlah, sudah jadi keharusan bagi siapasaja yang merasa simpati terhadap Rizieq untuk ikhlas dengan jalan yang dipilih sang habib.

Biarkan tahanan menjadi tempat uzlah untuk Habib Rizieq, dia pasti paham betul niatan dan maksudnya, tinggal para simpatisan mendoakan agar uzlah yang dilakukan Habib Rizieq mendapat ganjaran positif, jadi pelajaran hidup.

Terlebih, kalau kita lihat sejarah beberapa tokoh besar, jeruji besi seakan menjadi salah satu fase hidup yang harus dilalui agar seorang tokoh bisa dewasa secara pemikiran, mental dan pandangan.

Sebut saja Nelson Mandela dan Mahatmah Gandhi, tokoh besar dunia itu sempat mencicipi dinginnya lantai penjara sebelum akhirnya menjadi besar dan dielu-elukan dunia.

Di Indoensia juga ada, yakni Buya Hamka, ia sempat dipenjara oleh rezim dan pada akhirnya semua tahu kisah akhirnya. Semua tahu bagaimana Buya Hamka menjadi ulama kebanggan Indonesia yang terkenal hingga ke mancanegara.

Habib Rizieq sudah ikhlas, ulama-ulama lain di Indonesia juga sudah meminta agar umat tenang, tidak terprovokasi dan menunjukan bahwa sebagai mayoritas di Indonesia, umat Islam elegan, rahmatan lil alamin.

Tidak perlu berunjuk rasa, tidak perlu melakukan hal-hal yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Biarkan Habib Rizieq uzlah, jangan diganggu dengan hal-hal lain, biarkan Habib beristirahat sembari berpikir untuk kebaikan umat dan bangsa. (*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita