Dua Warga Papua Tewas Dibakar TNI, Azis: Jangan Sampai Dunia Mainkan Isu HAM

Dua Warga Papua Tewas Dibakar TNI, Azis: Jangan Sampai Dunia Mainkan Isu HAM

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin mengapresiasi kinerja, transparasi, serta sikap profesional Puspom TNI AD bersama  Kodam XVII/Cendrawasih mengungkap peristiwa kekerasan yang dilakukan 9 oknum TNI di Papua.

Kesembilan oknum TNI tersebut sudah ditetapkan sebagai tersangka kekerasan dan pembakaran dua warga sipil Papua, Luther Zanambani dan Apinus Zanambani.

Politikus Partai Golkar itu meminta Komandan Puspomad memproses para tersangka secara hukum.

"Danpuspomad harus memproses secara hukum para tersangka," tegas Azis dalam keterangannya, Kamis (24/12).

Ia sangat prihatin atas peristiwa kekerasan dan pembakaran itu.

Pimpinan DPR bidang koordinasi politik, hukum, dan keamanan, itu berharap peristiwa seperti ini tidak terulang kembali.
 
"Saya sangat prihatin dengan insiden ini, TNI jangan sampai memiliki image yang menakutkan di tengah masyarakat," katanya.

Baca Juga:
Komentar Pakar Ini Menohok Kelompok Separatis Papua
Azis meminta para perwira TNI yang bertugas di lapangan dapat selalu memberikan arahan dan pengawasan terhadap anak buahnya.

Dia mengimbau TNI agar dapat mengatur para perajurit sesuai mekanisme dan standar operasional prosedur (SOP) yang ada.

"Pengawasan merupakan sebuah hal yang menentukan dari setiap tindakan," ungkapnya.

Azis menuturkan bahwa kepercayaan rakyat Papua terhadap TNI sangat penting. Karena itu, Azis meminta kasus ini harus ditindak dengan adil dan sesuai mekanisme hukum yang ada.

Mantan ketua Komisi III DPR mendorong pemerintah dapat segera menyelesaikan kasus kasus di Papua yang menjadi sorotan dunia internasional.

Menurutnya, hal itu guna memberikan sebuah bukti bahwa pemerintah serius  menyelesaikan permasalahan Papua.

"Jangan sampai dunia memainkan isu hak asasi manusia di dalam kesempatan ini dan dimanfaatkan oleh sekelompok orang yang ingin menjatuhkan nama baik Indonesia di dunia internasional," katanya.

"Kami hormati transparansi dalam pengungkapan kasus ini," tuntas Azis. []
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita