DPR Ngeluh Rapid Test Antigen Bikin Susah Rakyat: Mahal, Antre Panjang

DPR Ngeluh Rapid Test Antigen Bikin Susah Rakyat: Mahal, Antre Panjang

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - DPR mengeluhkan rapid test antigen bikin susah rakyat Indonesia. Sebab ada aturan jika naik pesawat dan kereta api harus rapid test antigen.

Menurut Anggota Komisi IX DPR, Saleh Partaonan Daulay hal itu membuat rakyat susah. Sebab rapid test antigen mahal.

Saleh berujar kekinian akibat kebijakan tersebut, masyarakat bukan justru merasa aman dan nyaman malah sebaliknya. Masyarakat banyak mengeluhkan rapid tes antigen.

"Dari kemarin, saya sudah dapat laporan dari masyarakat terkait ini. Rata-rata mereka mengeluh. Keluhan yang sama juga disampaikan lewat media-media sosial," kata Saleh kepada wartawan, Selasa (22/12/2020).

Saleh menyebutkan sejumlah hal terkait rapid tes antigen yang menjadi keluhan masyarakat. Mulai dari masa berlaku antigen yang dianggap terlalu pendek hanya tiga hari, ditambah biaya tes yang tergolong mahal.

"Rapid test antigen ini kan lumayan mahal. Jika orang bepergian di atas empat hari, berarti dia harus melakukan test antigen dua kali, saat berangkat dan saat pulang. Bagi mereka yang dananya terbatas, tentu memberatkan," ujar Saleh.

Keluhan lain disampaikan oleh masyarakat yang mengikuti test antigen di bandara.

Selain mahal, rapid antigen banyak dikeluhkan masyarakat lantaran proses tesnya yang memakan waktu lama, ditambah masyarakat harus antre panjang. Saleh mengatakan, peristiwa tersebut dapat dilihat di sejumlah bandar udara maupun stasiun keberangkatan moda transportasi luar kota.

Bahkan, kata Saleh, saking lamanya antrean, ada sejumlah calon penumpang yang terpaksa mengatur ulang jadwal keberangkatan pesawat karena tertinggal akibat mengikuti prosesur antigen lebih dulu.

"Sekarang ini, sudah bayar mahal, antrean panjang pula. Nah, bisa gak pemerintah menggratiskan test antigen ini? Atau setidaknya mengurangi harganya? Kalau gak bisa, ya tolonglah pelayanan kepada masyarakat yang ingin menaati aturan pemerintah diperbaiki," kata Saleh.[sc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita