Diperiksa Polda Terkait Kerumuman HRS, Ridwan Kamil: Pak Mahfud Harus Ikut Tanggung Jawab

Diperiksa Polda Terkait Kerumuman HRS, Ridwan Kamil: Pak Mahfud Harus Ikut Tanggung Jawab

Gelora News
facebook twitter whatsapp



GELORA.CO - Rentetan kekisruhan yang muncul sejak pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab, kembali ke Indonesia tak melulu jadi tanggung jawab para kepala daerah. Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan HAM (Menko Polhukam), Mahfud MD, juga harus ikut bertanggung jawab.

Hal ini diungkap Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, usai menjalani pemeriksaan di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Rabu (16/12).

"Izinkan saya beropini secara pribadi terhadap rentetan acara hari ini. Pertama menurut saya, semua kekisruhan yang berlarut-larut ini dimulai sejak adanya statement dari Pak Mahfud, di mana penjemputan HRS ini diizinkan," kata Ridwan Kamil kepada awak media, Rabu (16/12).

Pernyataan Mahfud yang mengizinkan untuk melakukan penjemputan Habib Rizieq Shihab (HRS) di Bandara asal tertib, menurut Ridwan Kamil, ditafsirkan berbeda-beda oleh masyarakat.

"Di situlah menjadi tafsir dari ribuan orang yang datang ke bandara 'selama tertib dan damai boleh', sehingga terjadi kerumunan yang luar biasa. Sehingga ada tafsir ini seolah-lah diskresi dari Pak Mahfud kepada PSBB di Jakarta, di Jabar, dan lain sebagainya," lanjut Emil, sapaan akrabnya.

Sehingga, agar terciptanya asas keadilan, Menko Polhukam pun diharapkan ikut bertanggung jawab atas rentetan peristiwa yang terjadi kemudian sejak kedatangan HRS.

"Dalam Islam adil itu adalah menempatkan sesuatu sesuai tempatnya. Jadi beliau harus bertanggung jawab, tidak hanya kami kepala daerah yang dimintai klarifikasinya. Jadi semua punya peran yang perlu diklarifikasi," tutup Emil.

Beberapa waktu sebelum Habib Rizieq tiba di tanah air, Mahfud MD memang sempat berbicara soal penjemputan oleh para pendukung dan simpatisan HRS. Saat itu, Mahfud secara tegas mengizinkan untuk menjemput di bandara selama dilakukan secara tertib dan damai.

"Silakan jemput, tapi tertib, rukun, dan damai seperti yang selama ini dianjurkan oleh Habib Rizieq. Oleh sebab itu, kalau mereka yang membuat ribut, membuat rusuh, kita anggap bukan pengikutnya Habib Rizieq. Kalau pengikutnya Habib Rizieq pasti yang baik-baik, pasti revolusi akhlak," kata Mahfud kepada wartawan, pada Senin (9/10). (*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita