Cetak Sejarah, Pria Muslim ini Berhasil Jadi Imam Pertama di Badan Legislatif AS

Cetak Sejarah, Pria Muslim ini Berhasil Jadi Imam Pertama di Badan Legislatif AS

Gelora News
facebook twitter whatsapp




GELORA.CO - Imam Mohammad Yasir Khan, pria muslim asal Amerika Serikat (AS) ini tengah menjadi perbincangan hangat media.

Pasalnya, Khan telah mengukir sejarah dengan menjadi muslim pertama yang berhasil menjabat sebagai 'chaplain' atau imam di Badan Legislatif California.

Itu berarti, selaku chaplain, Khan akan bertugas memimpin doa untuk acara pembukaan harian para anggota legislatif California.

Tidak hanya itu, Khan juga akan melakukan sejumlah pelayanan keagamaan lain. Di antaranya termasuk menawarkan nasihat bagi anggota Kongres, keluarga, dan para staf; menyambut dan membantu imam/pendeta dari badan legislatif lain; menerima pemimpin agama dari seluruh AS dan dunia; hingga mengembangkan dialog antaragama.

Mengutip CNN, Khan resmi ditunjuk jadi pemimpin doa oleh Ketua Majelis Negara Bagian California, Anthony Rendon pada 7 Desember lalu.

Menurut laporan, Khan pun akan menjalani peran barunya itu untuk masa jabatan 2021-2022.

"Imam Yasir Khan mewakili keragaman California yang tumbuh dengan semua cara terbaik.

"Saya telah melihat pertumbuhan komunitas Islam di distrik saya sendiri dan telah menjadi dekat dengan para pemimpin agama dan sipil. Seperti mereka, Khan menunjukkan keinginan kuat untuk berkontribusi pada vitalitas spiritual dan sipil California. Dia telah melakukannya dalam banyak hal," terang Rendon dalam sebuah pernyataan.

Sebelumnya, Khan sendiri sempat menjabat sebagai imam di beberapa institusi di California. Di antaranya termasuk di sejumlah penjara daerah, beberapa kantor sheriff, hingga sejumlah rumah sakit selama enam tahun terakhir ini.

Di samping itu, Khan ikut menjabat sebagai pendiri sekaligus presiden organisasi nirlaba Al-Misbaah.

Bekerja sama dengan Sacramento Food Bank, Al-Misbaah adalah organisasi non-profit yang menyediakan distribusi makanan di seluruh Sacramento.

Organisasi ini juga membantu mobili sasi keluarga berpenghasilan rendah dengan menyediakan kendaraan bagi mereka.

Saat menanggapi penunjukannya, Khan mengaku sangat bersyukur.

"Tuhan mengizinkan saya untuk berada di sini dan saya dengan rendah hati dan bersyukur telah dipilih untuk peran ini.

"Saya berharap ini adalah langkah bagi para imam dan pemimpin Islam lainnya di negara ini untuk mengambil posisi sehingga kami bisa terhubung dengan komunitas lokal kami di tingkat kabupaten, kota, negara bagian, serta federal," ucapnya.

Sebagai imam Majelis Negara Bagian, peran utama yang akan dijalani Khan nantinya memang untuk mengucapkan doa di setiap awal sesi.

Meski begitu, Khan berharap agar perannya itu tetap bisa mendorong komunitas muslim untuk lebih peduli dengan kebutuhan Amerika.

"Salah satu tujuan hidup saya adalah mengembangkan pemahaman bahwa anggota komunitas Muslim Amerika adalah orang Amerika, kami adalah kontributor bagi masyarakat, kami peduli dengan kelaparan, kami peduli dengan kemiskinan.

"Saya dengan tulus ingin melakukan apa pun yang dapat saya lakukan untuk menunjukkan kepada sesama orang Amerika bahwa kami ingin merayakan keberagaman dan menjadikan dunia ini tempat yang lebih baik untuk semua orang.

"Kami bukan sekelompok orang eksklusif yang tinggal di Amerika, kami adalah kontributor aktif bagi masyarakat. dan kami peduli dengan komunitas kami," tambah Khan.

Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR-CA) cabang California juga telah merayakan penunjukan Khan.

"Imam Yasir Khan adalah individu yang luar biasa, tanpa pamrih yang membantu mendukung dan memberi makan ribuan keluarga setiap bulan melalui al-Misbaah," Direktur Eksekutif CAIR-Sacramento Valley, Basim Elkarra.

Lebih lanjut, Elkarra juga turut memuji Rendon karena telah mengirim pesan bahwa para pemimpin California memperhatikan kontribusi komunitas Muslim.

Mengingat, saat berada di bawah pemerintahan Donald Trump, muslim sempat menghadapi banyak tekanan.

"Penunjukan ini mengirimkan pesan inklusi bahwa Muslim Amerika adalah bagian integral dari masyarakat kami. Terlepas dari semua kebencian yang dihadapi Muslim selama empat tahun di bawah pemerintahan Trump, komunitas kami tangguh dan terus membantu dan memainkan peran penting dalam semua aspek masyarakat," tambah Elkarra.[]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA