TNI Copot Baliho HRS, Pengamat: Arogan Dibalas Arogan

TNI Copot Baliho HRS, Pengamat: Arogan Dibalas Arogan

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Keputusan TNI yang turun langsung mencopot baliho Habib Rizieq Shihab (HRS) diduga dilakukan untuk mengimbangi sikap Front Pembela Islam (FPI) yang dianggap arogan.

"Setiap aksi pasti menimbulkan reaksi. Sikap arogan juga akan direspons arogan," kata pengamat politik Igor Dirgantara kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (22/11).

Secara khusus, ia menyoroti sikap Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman yang berterus terang bahwa pencopotan baliho HRS dilakukan TNI atas perintahnya.

Ia meyakini Pangdam Jaya memahami saat ini dwi fungsi TNI dalam peran sosial politik militer sudah tidak berlaku. Oleh karenanya, keputusan pencopotan baliho Habib Rizieq dilakukan bukan atas kepentingan politik, melainkan untuk menghadapi ormas yang dianggap arogan.

"Pernyataan Pangdam Jaya yang bisa dibilang arogan itu bisa dilihat sebagai respons terhadap FPI yang juga sudah dianggap arogan," tegasnya.

"Sejarah politik di Indonesia membuktikan bahwa militer adalah institusi negara yang bisa mengatasi kekuatan yang dianggap ekstrem kanan dan ekstrem kiri. Peran TNI sudah jelas dan terukur, yaitu menjaga NKRI." demikian Igor Dirgantara. (RMOL)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita