Soal Revolusi Akhlak, Ketum ProDem: Revolusi Tidak Kenal Berdamai Dan Rekonsiliasi

Soal Revolusi Akhlak, Ketum ProDem: Revolusi Tidak Kenal Berdamai Dan Rekonsiliasi

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab, disebut-sebut bakal segera melakukan revolusi akhlak.

Soal kabar tersebut, Ketua Umum Majelis Pro Demokrasi (ProDem), Iwan Sumule, menyebut jargon revolusi bukan sesuatu yang baru di Indonesia.



"Setelah revolusi mental (milik Presiden Joko Widodo), muncul revolusi akhlak," ujar Iwan di akun Twitter miliknya, Kamis (13/11).

Hanya saja, Iwan menyoroti keseriusn revolusi akhlak. Hal ini, seiring pernyataan Habib Rizieq yang siap berdialog dengan pemerintah untuk melakukan rekonsiliasi.

"Revolusi yang saya pahami tidak mengenal berdamai dan rekonsiliasi, apalagi itu Kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab, disebut-sebut bakal segera melakukan revolusi akhlak.

Soal kabar tersebut, Ketua Umum Majelis Pro Demokrasi (ProDem), Iwan Sumule, menyebut jargon revolusi bukan sesuatu yang baru di Indonesia.

"Setelah revolusi mental (milik Presiden Joko Widodo), muncul revolusi akhlak," ujar Iwan di akun Twitter miliknya, Kamis (13/11).

Hanya saja, Iwan menyoroti keseriusn revolusi akhlak. Hal ini, seiring pernyataan Habib Rizieq yang siap berdialog dengan pemerintah untuk melakukan rekonsiliasi.

"Revolusi yang saya pahami tidak mengenal berdamai dan rekonsiliasi, apalagi itu dilakukan dengan penguasa zalim," katanya.

Menurutnya, keberhasilan revolusi adalah seberapa besar semangat dan kesabaran. Bukan malah melakukan rekonsiliasi.

"Agar revolusi bisa terwujud perlu elan revolusioner dan kesabaran revolusioner.

Bukan berdamai dan rekonsiliasi," tegasnya.  (RMOL)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita