Mahfud Wanti-wanti Pesantren 'Tak Masuk Angin' Paham Radikal

Mahfud Wanti-wanti Pesantren 'Tak Masuk Angin' Paham Radikal

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, mewanti-wanti agar santri-santri yang belajar di pondok pesantren tidak terjebak dalam paham radikalisme. 

"Pesantren itu jangan sampai masuk angin. Artinya, jangan masuk paham radikalisme di dalam lingkungannya," kata Mahfud melalui keterangan tertulis yang diterbitkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Jumat (13/11).

Mahfud kemudian mengatakan bahwa pemerintah berkomitmen untuk memberikan perhatian dan dorongan lebih kepada pondok pesantren agar melahirkan sumber daya manusia yang unggul dan berakhlak mulia. 

Ia menegaskan bahwa pemerintah saat ini sudah semakin memberikan perhatian kepada ponpes melalui akses pendidikan hingga pembekalan latihan kerja yang memadai. 

Dengan demikian, kata dia, para santri dapat memiliki kemampuan yang tinggi serta dapat bersaing dengan negara lain.

Pihak pemerintah bersama BNPT pun mendeklarasikan kesiapsiagaan nasional dalam rangka penanggulangan terorisme di lingkungan santri Indonesia.

Deklarasi tersebut disampaikan langsung dalam acara di GOR Pondok Pesantren Qomarul Huda, Desa Bagu, Kabupaten Lombok Tengah yang dihadiri oleh Mahfud; Kepala BNPT, Komjen Boy Rafli Amar; dan tokoh ulama NTB, Tuang Guru Bagu (TGB) Turmudzi Badaruddin.

Dalam sambutannya, Boy Rafli menjelaskan bahwa deklarasi tersebut dilakukan guna menjaga seluruh elemen masyarakat dari ancaman terorisme. 

Boy mengatakan bahwa acara itu dilakukan guna mengingatkan seluruh peserta yang hadir untuk tetap setia kepada Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. 

"Menjunjung tinggi kebhinnekaan serta senantiasa bersinergi menolak intoleransi dan radikal terorisme," ujar Rafli. (*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita