Ketua Umum MUI Miftachul Akhyar Ingatkan Para Ulama Agar Berdakwah Tanpa Mengejek

Ketua Umum MUI Miftachul Akhyar Ingatkan Para Ulama Agar Berdakwah Tanpa Mengejek

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Kiai Haji Miftachul Akhyar menyampaikan sejumlah pesan dalam pidato perdananya sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) periode 2020-2025.

Dalam pidatonya Miftachul berpesan bahwa tugas ulama adalah berdakwah tanpa mengejek.

"Dakwah itu mengajak bukan mengejek. Merangkul, bukan memukul. Menyayangi bukan menyaingi. Mendidik bukan membidik. Membina bukan menghina. Mencari solusi bukan mencari simpati. Membela bukan mencela," ujar Miftachul saat berpidato di acara penutupan Munas X MUI, di Jakarta, Jumat (27/11/2020).

Ia lantas mengutip pernyataan Imam Syafii soal ulama.

Menurut Syafii, seorang alim adalah orang yang semua urusan, perilaku, dan sepak terjangnya selalu berkesinambungan dengan agamanya.

"Ini harapan Islam pada kita-kita, terutama para penanggung jawab keulamaan untuk memberikan pencerahan kepada umat. Mereka yang melihat umat dengan mata kasih sayang. Manakala menjadi sesuatu, mari cari penyebabnya, bukan hanya kita memvonis tanpa ada klarifikasi," ujarnya.

Pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah, Surabaya itu berharap para ulama di Indonesia punya dasar hukum atas apa yang mereka sampaikan ke umat.

Ia juga berharap para ulama Indonesia bersandar pada bayyinah atau pembuktian, bukan sekadar ikut-ikutan.

"Tugas-tugas ini saya harapkan dalam periode perkhidmatan kita ini akan mewarnai dalam kehidupan kita semuanya. Umat sedang menunggu apa langkah kita," ucap dia.

Pesan-pesan yang disampaikan Miftachul ini kurang lebih juga serupa dengan pidato Presiden Joko Widodo saat membuka acara Munas X MUI secara virtual pada Rabu (25/11/2020) malam.

Dalam pidatonya, Jokowi menyebut pemerintah mendukung penuh ikhtiar MUI mewujudkan Islam rahmatan lil ‘alamin dalam kehidupan bangsa yang majemuk.

Corak keislaman di Indonesia, kata Jokowi, identik dengan pendekatan dakwah kultural yang persuasif dan damai, tidak menebar kebencian, jauh dari karakter ekstrem dan merasa benar sendiri.

"Hal ini menunjukkan bahwa semangat dakwah keislaman kita adalah merangkul, bukan memukul. Karena hakikat berdakwah adalah mengajak umat ke jalan kebaikan sesuai akhlak mulia Rasulullah SAW," kata Jokowi lewat video konferensi, Rabu, 25 November 2020.

Hal lain yang disampaikan Kiai Miftah adalah ia meminta agar seluruh pengurus MUI yang terpilih dalam Munas X MUI ini untuk bisa terus memberikan pencerahan terhadap umat di tengah maraknya distrupsi teknologi saat ini.

"Situasi kondisi yang mungkin bisa disebut sebagai zaman disrupsi teknologi yang saat ini merupakan sebagai kewajiban kita sebagai pewaris para anbiya, untuk bisa memberikan pencerahan pada umat sekaligus tanggung jawab kita sebagai mitra pemerintah," ujarnya.

Melihat hal itu, Miftah menyebut tugasnya sebagai pemimpin MUI tentu tak bisa dijalankan sendirian. Tugas itu harus dilakukan secara kolektif bersama pengurus lainnya.

Ia mengatakan umat Islam di Indonesia saat ini sedang dinantikan solusi dan pelbagai kontribusinya bagi kehidupan dunia saat ini.

"Indonesia yang merupakan negara terbesar penduduk muslimnya, ini betul-betul bukan besar jumlahnya, tapi produknya yang saat ini dinantikan oleh bangsa di seluruh dunia saat ini. Karena itu sebagai pilihan seperti situasi dan kondisi kita punya kewajiban memberikan solusi demi kemaslahatan ummat," tambah dia.

Miftachul Akhyar resmi menjabat sebagai Ketua Umum MUI periode 2020-2025 setelah rapat Tim Formatur menunjuk dirinya menggantikan Ma'ruf Amin.

Tim Formatur berisi 17 orang ulama yang dipimpin Ma'ruf Amin.

"Rapat Tim Formatur Tim Musyawarah Nasional MUI X tahun 2020 memutuskan struktur dan personalia organisasi MUI masa khidmat 2020-2025," kata Ketua Steering Comittee Abdullah Jaidi dalam musyawarah di Jakarta, Jumat (27/11/2020).

Selain meresmikan jabatan untuk Miftachul, Munas X MUI juga menunjuk Ma'ruf Amin sebagai Ketua Dewan Pertimbangan MUI 2020-2025.

Ia menggantikan posisi Din Syamsuddin. Selain itu, Munas X MUI juga menunjuk Amirsyah Tambunan sebagai sekretaris jenderal. Amirsyah menggantikan Anwar Abbas.

Miftah sendiri mengaku berat mengemban amanah sebagai Ketua Umum MUI. Namun, ia berharap dukungan dari pengurus ke depan MUI bisa terus memberikan nilai-nilai yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.

"Saya dengan berat sekali, namun karena dukungan semuanya, Insyallah kami harapkan MUI pada periode 2020-2025 ini semoga akan ada nilai-nilai tambah dalam kehidupan kita," kata Miftah.[tn]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita