Indonesia Resmi Resesi, Istana: Negara Lain Lebih Buruk

Indonesia Resmi Resesi, Istana: Negara Lain Lebih Buruk

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Istana memberi respon terkait pertumbuhan ekonomi kuartal III 2020 yang masih terkontraksi minus 3,49 persen (year-on-year/yoy) atau resmi resesi. Pejabat istana menyebut angka pertumbuhan ini masih lebih baik dibandingkan beberapa negara.

"Beberapa negara lain lebih buruk dibandingkan pertumbuhan Indonesia pada periode ini," kata Tenaga Ahli Utama Kedeputian III Kantor Staf Presiden (KSP) Edy Priyono dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis, 5 November 2020.

Dua negara yang disinggung adalah Edy adalah Singapura yang tumbuh minus 7 persen yoy pada kuartal III 2020 dan Meksiko minus 8,58 persen yoy. “Kalau melihat perbandingan tersebut, pertumbuhan Indonesia cukup baik," kata Edy.

Beberapa jam sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa pertumbuhan ekonomi di paruh ketiga ini sudah menunjukkan tren pemulihan. Kontraksi minus 3,49 persen ini lebih baik dari kuartal II 2020 yang minus 5,32 persen.

Tapi secara margin pemulihan ekonomi atau rebound, Indonesia sebenarnya lebih rendah dari Singapura maupun Meksiko. Ekonomi Indonesia hanya rebound 1,83 persen saja, dari kuartal II 2020 ke kuartal III 2020.

Sementara Singapura, mereka berhasil rebound sampai 6,2 persen. Sebab di kuartal II 2020, ekonomi negara tetangga ini masih di posisi minus 13,2 persen. Pemulihan yang lebih besar lagi dialami Meksiko.

Pada kuartal II 2020, ekonomi Meksiko terpuruk 18,9 persen. Mereka kemudian berhasil mengalami rebound 10,32 persen, ketika ekonomi kuartal III 2020 hanya terkontraksi 8,58 persen.

Meski demikian, Edy mengatakan negara lain yang lebih baik pertumbuhannya di bandingkan Indonesia tetap ada. Negara yang disunggung oleh Edy yaitu Cina 4,9 persen, Taiwan 3,3 persen, Vietnam 2,62 persen.

Lalu, Edy juga menyinggung Korea Selatan dan Amerika Serikat yang masih kontraksi, tapi lebih baik dari Indonesia. Masing-masing minus 1,3 persen dan minus 2,9 persen.

Tapi yang terpenting, kata Edy, ekonomi kuartal III 2020 sudah lebih baik dari kuartal II 2020. "Sehingga menunjukkan bahwa secara bertahap kita bergerak menuju pemulihan ekonomi,” kata dia.[]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita