HMI Sumut Nilai Pangdam Jaya Bikin Gaduh, Jangan Sampai Merembet ke Daerah

HMI Sumut Nilai Pangdam Jaya Bikin Gaduh, Jangan Sampai Merembet ke Daerah

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sumatera Utara menilai tindakan yang dilakukan Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurrahman membuat gaduh di DKI Jakarta. Untuk itu HMI mengingatkan agar segera dihentikan jika tidak ingin sampai ke daerah lain.

"Kami menilai apa yang dibuat Pangdam Jayaitu membuat keributan di Jakarta. Hari ini dari pemberitaan di media sudah ada gesekan antara warga dan personel TNI di sana soal pencabutan baliho. Untuk itu saya minta segera berhenti, agar tidak sampai ke daerah lain termasuk Sumatera Utara," kata Ketua Umum Badko HMI Sumut Alwi Hasbi Silalahi, Senin, (23/11/2020).

Hasbi menilai aktivitas pencopotan balihotidak sepantasnya dilakukan oleh oknum TNI, sebab sesuai aturan, pengawas peraturan daerah (Perda) untuk pencopot baliho dan spanduk tanpa izin itu merupakan wewenang Sat Pol PP. "Biarkan dikerjakan Satpol PP DKI Jakarta aja. Jangan yang begini-begini harus TNI yang turun," ucapnya.

Alwi mengaku khawatir akan terjadi gesekan antara TNI dan sipil, jika masih melakukan pencabutan baliho tersebut.

Sementara, terkait pernyataan Pangdam yang meminta FPI dibubarkan, menurut Hasbi itu juga tidak perlu disampaikan.

Menurut Hasbi, jika ada oknum anggota FPI yang dinilai melanggar hukum bisa dilakukan proses hukum tanpa harus dibubarkan.

"Kalau ada yang salah, melanggar hukum ya diproses sesuai hukum saja. FPI ini juga ada di seluruh Indonesia, Pangdam Jaya harus ingat, wilayahnya tidak sampai ke daerah lain. Kalau karena pernyataan beliau FPI di daerah lain membuat gerakan bagaimana? Kan ribetnya bagi Pangdam-Pangdam yang lain," jelas alumni UIN Sumut ini.(Baca: Videonya Virasl saat Pesta Sabu, Polwan Kanit Narkoba Polres Mesuji Ditahan).

Maka itu, Hasbi juga meminta kepada anggota FPI untuk tetap ikut peraturan pemerintah. "Untuk teman-teman di FPI saya juga mengajak untuk ikuti aturan, khususnya di Jakarta dan sekitarnya. Seperti halnya soal kerumunan yang sempat beberapa kali terjadi di bandara ataupun di Petamburan, ini kan harusnya tidak dilakukan. Pandemi virus Corona ini belum berakhir soalnya," tandasnya. []
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita