Habis Ngaku, Politikus PDIP Kembali Bantah jadi Pemeran Video Syur, Polisi Bingung

Habis Ngaku, Politikus PDIP Kembali Bantah jadi Pemeran Video Syur, Polisi Bingung

Gelora News
facebook twitter whatsapp



GELORA.CO - Dalam keterangan yang disampaikan oleh pihak Polres Pangkep, Ketua DPC PDI Perjuangan Pangkep, H. Abdul Rasyid, disebutkan telah mengakui sebagai pemeran dalam video asusila.

Namun, tak berselang lama, keterangan kepolisian ini kembali dibantah oleh Rasyid, yang menyatakan tidak pernah memberikan pengakuan apapun kepada polisi.

Sebelumnya, Polres Pangkep memberikan pernyataan kepada wartawan soal pengakuan Rasyid terkait video syur yang menyeret nama kader PDI Perjuangan Pangkep itu.

"Saya tidak pernah (mengaku) itu. Jawabanku cukup jelas," ungkap Rasyid melalui pesan singkat kepada wartawan pada Rabu, 11 November 2020, seperti dikutip dari RRI.

Sementara itu, pihak Polres Pangkep telah menyatakan akan segera melimpahkan kasus Rasyid ini ke Polrestabes Makassar. Hal ini lantaran, menurut pemeriksaan, pengambilan video syur tersebut dilakukan di Makassar.

"Dari pemeriksaan kami dia mengakui (sebagai pemeran)," jelas Kapolres Pangkep AKBP Endon Nurcahyo saat memberikan keterangan.

Tak hanya sekali, Polres Pangkep juga sempat dibuat bingung oleh pernyataan Abdul Rasyid sebelumnya, yang mengatakan bahwa ia telah melayangkan laporan terkait video asusila yang viral di media sosial ini.

Namun, pihak kepolisian telah memastikan bahwa belum ada laporan apapun yang diterima dari yang bersangkutan. "Dia tidak melapor," ujar Endon.

Disampaikan pula oleh Humas Polres Pangkep, Aipda Agus Salim, bahwa pihaknya telah memanggil Rasyid yang masih berstatus saksi, namun ia mempersoalkan belum adanya laporan dari pihak terkait.

"Sudah dipanggil saksinya (H Abdul Rasyid), cuma masalahnya belum ada yang melapor," kata Agus Salim.

Sebelum dilakukan pemeriksaan, Ketua DPC PDI Perjuangan Pangkep itu juga sempat membantah tuduhan bahwa ia adalah pemeran dari video panas tersebut. Ia menyebut bahwa video yang beredar di media sosial dan disebut-sebut mirip dirinya itu adalah hasil suntingan.

Menurut Rasyid, video tersebut sengaja dibuat untuk menjatuhkan citra PDI Perjuangan sehingga dapat mempengaruhi paslon bupati-wakil bupati Pangkep yang diusung oleh Partai tersebut.

"Intinya saya lihat mau memengaruhi calon (paslon) supaya turun karena kita sebagai pengusung. Saya merasa tidak benar itu barang (video) itu," tegas Rasyid pada Senin, 2 November 2020 lalu. (*)

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA