Warga Solo Kaget, Istri Pemilik Posko Relawan Gibran-Teguh Tewas

Warga Solo Kaget, Istri Pemilik Posko Relawan Gibran-Teguh Tewas

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Meninggalnya dengan tragis menimpa Yulia (42) membuat warga Gambuhan RT 4/RW 2 Baluwarti, Pasar Kliwon, Kota Solo terkejut. Apalagi rumah duka untuk sembahyang di kampung tersebut, semalam digunakan untuk kegiatan pertemuan dengan Calon Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa. Tidak berhenti di situ, korban bersuamikan dokter spesialis saraf masih kerabat Presiden Joko Widodo. 

"Saya awalnya mendengar jika kecelakaan dan meninggal dunia, belum tahu kalau itu pembunuhan. Korban hendak disemayamkan di rumah suaminya, akhirnya saya dan warga membantu menyiapkan prosesinya," jelas Ketua RT setempat, Saiful Fahrudin kepada Bengawan News. 

Yulia sekitar 10 tahunan tidak lagi tinggal di rumah tersebut, setelah bapak ibu mertuanya meninggal dunia. Setahu warga, Yulia tinggal di rumah suaminya dr. Achmad Yani, dokter spesialis saraf di Wonogiri, bahkan menikah dengan warganya yang duda ini dengan status janda anak dua.  

Saiful dengan nalar sebagai warga biasa, justru mempertanyakan kenapa bisa terbunuh menyusul korban bersuamikan dari kerabat presiden. 

"Saudara jauh Pak Joko Widodo, persisnya dari anak pamannya menikah dengan saudara suami korban, kalau dari suami memang orang berada. Bahkan rumahnya dan keluarganya pernah menjadi Tim Pemenangan Joko Widodo sewaktu mencalonkan presiden," jelasnya. 

Korban ini diketahui warga tinggal bersama suaminya di Selo Giri Wonogiri sehingga tidak terlihat aktivitasnya di Kampung Baluwarti. Bahkan selama ini justru rumah suami korban ditempati saudaranya sekaligus menjadi posko relawan Gibran-Teguh. Dalam kesempatan sama di sela-sela melayat, Teguh Prakosa, tokoh masyarakat kampung tersebut juga kaget. 

"Saya sendiri tidak begitu dekat dengan korban. Korban ini warga keturunan Tionghoa yang mualaf setelah dinikahi dr. Achmad Yani," ujarnya. 

Tokoh yang dekat dengan kerabat Joko Widodo ini juga mengatakan mengenal korban dan suaminya pernah dekat. Apalagi rumah korban dan suaminya sekarang hanya tetangga kampung atau di Kampung Kali Larangan.  

Dari sinilah menikah serta tinggal di Selo Giri, Wonogiri dan korban meninggalkan dua anak dari suami pertama, Leona Octavia San Cindy Joecelyn.  



Dalam proses pemakaman sendiri disalatkan di masjid dan rumah suaminya. Selanjutnya, dilanjutkan di Tiong Ting sebelum dimakamkan di pemakaman Tionghoa di Delingan, Jaten, Karanganyar. 

"Malam kemarin di rumah duka ada kegiatan pertemuan warga dengan calon wakil wali kota. Tidak ada kabar apa-apa dan pasangan suami istri juga tidak terlihat," ucapnya. 

Dia mengatakan relawan atau korban dan suami maupun kelurganya di Baluwarti ini, hanya saja rumah duka ini sering dijadikan tempat koordinator dan pemiliknya pernah mendatangkan presiden. Meskipun demikian, warga jarang bertemu korban karena sudah tidak tinggal di rumah tersebut. 

Dalam prosesi melayat di rumah duka, nampak hadir anak korban perempuan, keluarga, dan kerabat presiden serta Calon Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa. Tangisan tak terbendung dari keluarga korban dari rumah duka yang lokasinya di dalam komplek Keraton Surakarta. (*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita