Survei IPO: Publik Anggap Polri Lembaga Berkinerja Terburuk

Survei IPO: Publik Anggap Polri Lembaga Berkinerja Terburuk

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Indonesia Political Opinion (IPO) merilis survei persepsi publik terhadap kinerja badan dan lembaga negara. Ada lima lembaga negara dinilai paling buruk berdasarkan hasil survei IPO.

Lima teratas lembaga yang dianggap berkinerja buruk adalah Polri 78 persen, DPR 75 persen, Kejaksaan Agung 69 persen, KPU 52 persen dan DPD 51 persen.

"Lembaga yang dianggap tidak perform atau buruk, pertama Polri, ini sedih tapi ya faktanya begitu. Artinya anggapan publik, polisi justru berkinerja buruk," ujar Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah dalam rilis survei secara daring, Rabu (28/10).

Faktor persepsi publik menilai kinerja lembaga tersebut adalah etos kerja 38 persen, menjunjung tinggi keadilan 27 persen, integritas 16 persen, empati 12 persen, dan faktor lain 7 persen. Sementara, lembaga yang dianggap publik memiliki kinerja yang baik adalah TNI dengan angka 86 persen.

Urutan berikutnya ditempati Basarnas 84 persen, kemudian BNPB 79 persen, Mahkamah Konstitusi 74 persen dan Komnas HAM 68 persen, LIPI 65 persen. KPK yang biasa menempati urutan atas kini berdasarkan persepsi publik hanya mendapat angka 59 persen.

"Ini yang disayangkan ya meskipun KPK tetap berada di 10 besar lembaga yang dipercaya tapi posisinya tidak teratas," ujar Dedi.

Survei digelar selama 12-23 Oktober 2020. Survei ini menggunakan dua metode. Purposive sampling terhadap 170 pemuka pendapat dari peneliti universitas, lembaga penelitian, asosiasi ilmuwan.

Kedua, survei terhadap massa pemilih nasional menggunakan metode multistage random sampling terhadap 1200 responden di seluruh Indonesia dengan margin of error dalam rentang 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. (*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita