Sumbangsih Generasi Muda Dipertanyakan, Megawati Harusnya Berterima Kasih Sudah Diantarkan Ke Istana

Sumbangsih Generasi Muda Dipertanyakan, Megawati Harusnya Berterima Kasih Sudah Diantarkan Ke Istana

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, yang mempertanyakan sumbangsih generasi muda mendapat kritikan balik masyarakat.

Megawati menyebut generasi muda saat ini hanya bisa berdemonstrasi dan merusak fasilitas umum.



Menurut pengamat politik dari Universitas Nasional (Unas), Andi Yusran, Megawati seharusnya memahami filosofi dari pergerakan kaum muda atau generasi milenial yang belakangan gencar melakukan demonstrasi sebagai wujud kontribusi riil dalam merespons situasi disekitarnya.

"Megawati seharusnya menilai ‘kinerja’ milenial tidak dari sudut kepentingan politik atau takaran status-quo rezim. Tetapi dari sisi yang lebih makro," ujar Andi Yusran kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (29/10).

Lanjut Andi Yusran, para milenial melakukan pergerakan atas persepsi adanya kondisi krisis yang dihadapi bangsa Indonesia. Andi pun membeberkan bahwa tokoh muda pergerakan nasional pada 1940-an juga melakukan demonstrasi dengan caranya sendiri ketika itu.

Begitu juga saat pergerakan milenial yang merespons kebijakan pro-Barat Orde Baru melalui gerakan Malari. Dan yang terakhir ketika milenial meruntuhkan ‘tembok’ Orde Baru pada 1998.

"Megawati sejatinya berterima kasih kepada milenial yang telah membuatkan jalan sehingga Megawati bisa ‘bertakhta’ di Istana tempo lalu itu," tegasnya.

Andi menegaskan, PR terbesar rezim ke depan adalah mendesain kebijakan yang memberi ruang pengembangan diri kepada kelompok milenial di semua sektor.

"Sehingga mereka kelak bisa menjadi pemain utama di panggung politik dan ekonomi negara," tandasnya. (RMOL)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita