Sepak Terjang 'Steve Jobs' Asia, Bos Samsung yang Baru Tutup Usia

Sepak Terjang 'Steve Jobs' Asia, Bos Samsung yang Baru Tutup Usia

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Bos Samsung Group, Lee Kun-hee meninggal pada hari Minggu (25/10/2020). Wafatnya salah satu konglomerat Korea Selatan itu disampaikan oleh perusahaan.
Melansir Reuters, Minggu, Lee tutup usia setelah enam tahun dirawat di rumah sakit karena serangan jantung. Lee Kun-hee meninggal di usia 78.

"Pimpinan Lee adalah seorang visioner sejati yang mengubah Samsung menjadi inovator dan pembangkit tenaga industri terkemuka dunia dari bisnis lokal. Deklarasi 'Manajemen Baru' miliknya pada 1993 adalah pendorong yang memotivasi dari visi perusahaan untuk memberikan teknologi terbaik untuk membantu memajukan masyarakat global," Kata Samsung dalam sebuah pernyataan.


Selama masa hidupnya, Samsung Electronics berkembang dari pembuat TV menjadi perusahaan teknologi terbesar di dunia. Dari sisi pendapatan, mereka mengalahkan merek Jepang Sony, Sharp Corp, dan Panasonic Corp untuk produk TV dan layar. Mereka juga mengakhiri kejayaan Nokia dan mengalahkan Apple Inc di smartphone.

"Warisannya akan abadi," kata Samsung.

Produk Samsung yang paling merajalela adalah telepon selular. Samsung bahkan bisa berdiri sejajar dengan perusahaan produsen smartphone asal Amerika Serikat (AS) Apple



Melansir Successstory, Minggu (25/10/2020), ketika ayahnya, Lee Byung-Chul meninggal pada tahun 1987, Lee mengambil alih kendali perusahaan. Lee bergabung dengan Samsung pada tahun 1968 dan dalam waktu 2 minggu setelah kematian ayahnya, dia mengangkat dirinya sebagai pemimpin perusahaan.

Menariknya, Lee adalah putra ketiga Byung-Chul. Berbekal gelar di bidang Ekonomi dari Waseda University dan gelar MBA dari George Washington University, Lee membawa transformasi total di Samsung.

Lee mengubah Samsung menjadi perusahaan bergengsi di kancah internasional. Dapat dikatakan bahwa Samsung sekarang adalah merek Asia paling terkemuka di dunia.


Pada awal 1990-an, Samsung memproduksi barang murah dan berkualitas rendah. Lee memahami kekuatan tenaga kerja yang beragam dan menambahkan karyawan asing sebagai staf perusahaan. Hal itu membantunya memetakan kesuksesan Samsung ke tingkat yang telah dicapai saat ini.

Samsung Electronics, salah satu anak perusahaan Samsung Group, saat ini menjadi produsen dan pengembang semikonduktor terkemuka dunia, dan pada tahun 2007 berhasil menjadi bagian dari daftar 100 perusahaan terbesar di dunia versi majalah Fortune.

Perubahan haluan yang dilakukan Lee patut diapresiasi dengan fakta bahwa pendapatan Samsung saat ini 39 kali lebih tinggi daripada pada tahun 1987. Perusahaan itu menghasilkan sekitar 20% dari PDB Korea.

Setelah Samsung terlibat dalam skandal dana gelap pada tahun 2008, Lee mengundurkan diri. Lalu setelah diampuni oleh pemerintah Korea Selatan, dia kembali sebagai pemimpin perusahaan pada 2010.(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita