Refly Harun: Banyaknya Kritik Pada Jokowi Karena Ketidakmampuan Presiden Mengelola Pemerintahan

Refly Harun: Banyaknya Kritik Pada Jokowi Karena Ketidakmampuan Presiden Mengelola Pemerintahan

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Banyak serangan dalam bentuk kritik kepada Presiden Joko Widodo dikarenakan ketidakmampuan dalam mengelola pemerintahan.

Hal itu disampaikan oleh pakar hukum tata negara yang juga deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Refly Harun dalam video yang diunggah di akun Youtube Refly Harun bertajuk "UU ITE Untuk Penjahat Dunia Maya, Bukan Aktivis Kritis!" pada Minggu (18/10).



"Memang akhir-akhir ini banyak serangan, banyak kritik kepada pemerintahan Jokowi, tapi hal tersebut terjadi karena ketidakmampuan presiden sendiri untuk mengelola pemerintahan," ujar Refly Harun.

Ketidakmampuan dalam mengelola pemerintahan yang dimaksud Refly ialah, Presiden Jokowi tidak mampu membuat manajemen pemerintahan yang jauh lebih sehat, lebih responsif, lebih komunikatif.

"Tidak menggunakan para buzzer misalnya untuk menentang, untuk menyerang orang-orang yang berseberangan dengan pemerintah, tidak membiarkan kekuasaan dimanfaatkan oleh orang lain, para penunggang gelap yang mencari keuntungan di seputar kekuasaan," kata Refly.

Sehingga tambah Refly, leadership merupakan kunci dalam mengatasi problem Indonesia saat ini. Apalagi, para aktivis yang juga tokoh KAMI seperti Syahganda Nainggolan, Jumhur Hidayat dan Anton Permana ditangkap dengan dalih melanggar UU ITE.

"Jadi, leadership, kepemimpinan adalah kunci dari semua ini. Saya tidak bisa mengatakan ini adalah salah aparat penegak hukum yang di bawah, ini adalah salah aktivis-aktivis yang pro pemerintah, tidak. Kita harus tunjukkan ini semua kepada kepemimpinan leadership nasional. Karena leadership itu lah yang memegang semua ini," jelasnya.

"Kalau leadership itu tegas, jelas, tapi juga manusiawi, maka kita berharap bahwa cita-cita reformasi ini akan terus tergenggam di tangan," demikian Refly. (RMOL)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita