Proyek Wisata Pulau Komodo, Mardani: Yang Untung Investor, Warga Lokal tak Dapat Apa-apa

Proyek Wisata Pulau Komodo, Mardani: Yang Untung Investor, Warga Lokal tak Dapat Apa-apa

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Sebuah foto yang memperlihatkan komodo tengah menghadang truk di Pulau Rinca, Kawasan Taman Komodo membuat warganet emosi.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera pun menganggap kalau pembangunan di lokasi tersebut hanya menguntungkan investor swasta.

Pembangunan itu ditujukan untuk membangun sebuah 'Jurassic Park' di pulau habibat komodo yang masuk ke dalam bagian program Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Super Prioritas Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur ( NTT).

Proyek pemerintah ini juga turut menggandeng investor swasta. Namun, Mardani mempertanyakan fungsi dari adanya investasi swasta tersebut.

"Investasi swasta di Pulau Komodo ini untuk apa?," tanya Mardani melalui akun Twitternya @MardaniAliSera pada Senin (26/10/2020).

Mardani menganggap kalau pembangunan tersebut hanya menguntungkan pihak swasta selaku investor saja.

Pasalnya menurut ia warga lokal justru tidak mendapatkan keuntungan dari pembangunan tersebut.

"Promosinya Wonderful Indonesia, tapi warga lokal tidak dapat apa-apa. Yang untung investor swasta," tuturnya.

Lebih lanjut, Mardani berharap kalau pembangunan itu bisa dihentikan dan pemerintah tetap membiarkan Pulau Komodo berdiri secara alami.

"Biar saja Pulau Komodo tetap liar, karena di situ letak keindahannya. Ada atau tidaknya resort mewah, Pulau Komodo tetap cantik."

Penolakan

Sebelumnya, sebuah akun Twitter yang berfokus menjaga Taman Nasional Komodo pun turut mencuitkan keprihatinan atas pembangunan proyek tersebut.

"Sedih! Komodo berhadap-hadapan dengan truk proyek bangunan Wisata Jurassic di Pulau Rinca. Untuk pertama kalinya komodo-komodo ini mendengar deru mesin-mesin mobil dan menghirup bau asapnya. Akan seperti apa dampak proyek-proyek ini kedepannya? Masih adakah yang peduli dengan konservasi?" cuit akun @KawanBaikKomodo yang telah menyoroti proyek tersebut pada 23 Oktober.

Akun tersebut pun juga mengunggah video terbaru mengenai proyek pembangunan Jurassic Park di Taman Nasional Komodo, serta penolakan warga setempat yang akan dipindahkan dari Pulau Komodo sebagai bagian dari proyek wisata premium.

Unggahan tersebut memicu reaksi keras dari aktivis lingkungan hingga terbit tagar #SaveKomodo dan petisi selamatkan komodo.

Dalam cuitannya, warga menyinggung nama Presiden Jokowi, kementerian lingkungan hidup, kementerian pariwisata hingga kementerian pekerjaan umum. Mereka berharap agar proyek Jurassic Park dihentikan.

"Tolong Retweet u sampaikan ke Presiden @jokowi untuk:
1. Cabut semua izin investasi dalam habitat Komodo
2. Hentikan branding “Jurassic Park”
3. Revisi desain bangunan perusak ekosistem
4. Hentikan proyek wisata eksklusif yg relokasi warga
5. Penuhi hak warga dlm kawasan," tulis akun tersebut lengkap dengan tagar #SaveKomodo.

Pulau Rinca Ditutup

Menyusul viralnya foto komodo hadang truk, kekinian diinformasikan bahwa ada penutupan akses di Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo.

Penutupan Pulau Rinca diketahui melalui sepucuk surat berkop Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Balai Taman Nasional Komodo. Surat tersebut kemudian diunggah oleh akun Twitter @KawanBaikKomodo pada Senin (26/10/2020). Akun tersebut turut mengunggah foto viral komodo vs truk.

"Breaking news! Sejak viralnya foto Komodo vs Truck Proyek, Kepala BTNK keluarkan surat penutupan Pulau Rinca. Kami juga dapat kesaksian bahwa semua orang di lokasi dilarang ambil/kirim foto keluar. Surat ditetapkn kemarin (Minggu); mulai berlaku hari ini 26 Okt-Juni 2021. #SaveKomodoNow," tulis akun @KawanBaikKomodo dikutip SuaraBali.id Senin (26/10/2020). (*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita