Gerindra Berat Lepas Sandiaga Uno yang Diusulkan Jadi Ketum PPP

Gerindra Berat Lepas Sandiaga Uno yang Diusulkan Jadi Ketum PPP

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Nama Sandiaga Uno diusulkan oleh sejumlah DPC PPP untuk maju sebagai kandidat Ketua Umum PPP. Gerindra sebagai partai politik yang menaungi Sandi menyerahkan keputusan kepada kadernya itu.

"Soal nama Sandi Uno yang kemudian ditawarkan menjadi Ketum PPP, ya memang pada saat ini Pak Sandi Uno adalah Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra yang baru ditetapkan dalam kongres yang baru lalu. Untuk itu, diserahkan ke Pak Sandi Uno," kata Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad kepada wartawan, Minggu (25/10/2020).

Meski demikian, Dasco mengaku berat bagi Gerindra jika Sandiaga meninggalkan partai pimpinan Prabowo Subianto itu. Dasco pun berharap Sandiaga tetap bersama Gerindra.

"Sebenarnya ya kami pasti berat, tetapi hak politik itu hak seseorang yang tidak bisa diatur-atur oleh orang lain. Namun kami harapkan bahwa Pak Sandi Uno tetap merasa nyaman dan tetap bersama kami di Partai Gerindra," ungkap Dasco.

Dihubungi terpisah, juru bicara Partai Gerindra Habiburokhman menyebut ada aturan bahwa seseorang tidak boleh menjadi kader dua partai politik sekaligus. Habiburokhman pun yakin Sandiaga tetap betah bersama Gerindra.

"Ya bagus juga, itu bentuk apresiasi terhadap kader kami. Tapi menurut UU Parpol, tidak mungkin satu orang ada di dua partai, dan insyaallah Pak Sandi betah banget di Gerindra," ujar Habibirokhman.

Menurut Habiburokhman, PPP adalah sahabat Gerindra. Karena itulah, ia berterima kasih atas apresiasi kader PPP terhadap Sandiaga Uno.

"PPP adalah partai sahabat kami, chemistry kami nyambung. Kami terima kasih atas apresiasi mereka terhadap Pak Sandi," tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, nama sejumlah tokoh mencuat untuk mengisi kursi Ketua Umum PPP. Bahkan, nama Sandiaga Uno pun diusulkan oleh sejumlah DPC PPP untuk menjadi ketum partai Ka'bah itu.

"Sementara ada sejumlah DPC yang juga mewacanakan Sandiaga Uno. Ya itu kan hak untuk menyampaikan, tetapi semua tergantung kepada muktamirin, siapa yang akan dipilih nanti," kata Wasekjen PPP Achmad Baidowi saat dihubungi, Minggu (25/10). (*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita