Dalam Pelarian, Cai Changpan Diduga Bawa Pistol dan Senjata Tajam

Dalam Pelarian, Cai Changpan Diduga Bawa Pistol dan Senjata Tajam

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -  Buron Cai Changpan diduga membawa senjata api dan senjata tajam dalam pelariannya di kawasan hutan Tenjo, Bogor, Jawa Barat.

Hal ini diceritakan oleh seorang warga Tenjo, pemilik warung makan, Evi (bukan nama sebenarnya).

"Setiap pembeli yang datang selalu membawa cerita soal Jong Fan. Mereka bilang buron itu di hutan bawa karung, duitnya banyak, dipinggulnya ada pistol dan celurit," kata Evi kepada Tempo. Jong Fan adalah nama alias dari Cai Changpan, yang kabur dari Lapas Kelas 1 Tangerang pada 14 September 2020 itu.

Evi juga mengatakan pernah ada orang yang disuruh membelikan makan dengan diupah Rp 50 ribu. "Sudah banyak yang ceria seperti itu," kata Evi.

Tentang informasi senjata api jenis pistol itu juga sudah sampai ke telinga kepolisian. Kepala Satuan Narkoba Polres Metro Tangerang Ajun Komisaris Besar Pratomo Widodo menyatakan polisi telah menyelidiki informasi tersebut.

"Kami selidiki, infonya yang bersangkutan bawa senpi rakitan tapi itu dalam lidik (-penyelidikan)," kata Pratomo dihubungi terpisah.

Dalam catatan Tempo pelarian Cai Changpan sudah memasuki hari ke-34. Cai kabur pada Senin dini hari 14 September 2020. Selang 4,5 jam kemudian Cai sudah sampai di Tenjo. Dia menumpang ojek minta diantar ke rumah istri keduanya di Desa Cilaku.

Kepada tukang ojek, Cai memberi ongkos Rp 42 ribu dan terakhir diturunkan di Desa Babakan Rajeg, pinggir hutan. Sejak itu Cai berada dalam hutan. Dan disebut warga keberadaannya timbul tenggelam.

Tim Kepolisian RI menerjunkan sedikitnya 60 personil terdiri Satuan Narkoba, Satuan Reserse Kriminal Polrestro Tangerang dan Brimob Polda Metro Jaya. Mereka disebar di 12 desa dengan posko pemantauan sebanyak 27 titik. Polisi berjibaku dengan empat anjing pelacak memburu Cai Changpan sejak 22 September 2020. Sedangkan sebanyak 25 petugas Lapas Kelas 1 Tangerang yang turut mencari Cai sudah ditarik mundur dari lokasi pinggir Hutan Tenjo.

"Kami terus bergerak, doa dari masyarakat kami harapkan," kata Pratomo. (*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita