Beda Arah Politik Bupati Semarang-PDIP di Pilkada Berujung Pemecatan

Beda Arah Politik Bupati Semarang-PDIP di Pilkada Berujung Pemecatan

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Bupati Semarang Mundjirin dipecat oleh PDIP karena beda arah politik dalam dukungan di Pilkada 2020. Mundjirin memilih mendukung istrinya, Bintang Narsasi, di Pilbup Semarang daripada jagoan PDIP, Ngesti Nugraha-Basari (Ngebas).

PDIP juga memecat anak Mundjirin, Biena Munawa Hatta, anggota DPRD Kabupaten Semarang dari Fraksi PDIP. Surat pemecatan Mundjirin dan Biena Munawa Hatta dari PDIP itu diteken Megawati pada Senin (28/9) lalu.

"Secara resmi PDIP memecat Mundjirin dan Biena Munawa Hatta dari keanggotaannya di partai," jelas Wakil Ketua Bidang Kehormatan DPC PDIP Kabupaten Semarang, The Hok Hiong, ditemui di Kantor DPC PDIP Semarang, Bawen, Kamis (1/10/2020).


The Hok menyebut Mundjirin dan Biena yang mendukung Bintang Narsasi maju Pilbup Semarang merupakan pelanggaran berat. Sebab di Pilbup Semarang, PDIP telah memutuskan mengusung wabup petahana Ngesti Nugraha dan M Basari (Ngebas).

Usai pemecatan ini, baik Mundjirin maupun Biena dilarang berkegiatan dan menduduki jabatan apa pun yang mengatasnamakan PDIP. Penggantian Antarwaktu (PAW) Biena pun telah diproses PDIP.

"Surat perintah ke fraksi PDIP DPRD Kabupaten Semarang menindaklanjuti SK dari DPP langsung dikirim Kamis (1/10) sore kemarin," kata Sekretaris DPC PDIP Kabupaten Semarang Bondan Marutohening saat dihubungi detikcom soal proses PAW Biena, Jumat (2/10).

Maka menurut Bondan, terkait PAW Biena hanya tinggal menunggu waktu.

"Tunggu tanggal mainnya saja. Logikanya memang seperti itu, karena sudah dipecat maka keanggotaannya dicabut," jelasnya.

Dihubungi terpisah, Ketua Fraksi PDIP DPRD Kabupaten Semarang, Pujo Pramujito, mengatakan terkait PAW Biena Munawa Hatta ada proses-proses yang harus dilalui. Pihaknya tak memiliki target khusus namun mengaku akan secepatnya menyelesaikan proses PAW Biena.

"Setelah surat dari DPC PDIP kami terima, kami bersurat sampai ke tingkat Gubernur Jateng melalui Pemkab Semarang," jelas Pujo.

Mengomentari pemecatannya, Bupati Mundjirin mengaku pasrah. Ia juga mengaku tak akan melakukan perlawanan terkait pemecatannya dan anaknya.

"Kami pasrah saja. Itu kan sudah dinyatakan pelanggaran berat maka kami tak bisa apa-apa," jelas Mundjirin ditemui di Kantor Bupati Semarang, Ungaran Barat, Jumat (2/10).

"Ketentuan partai seperti itu. Kami berdua tak akan melakukan gugatan. Sudah dinyatakan salah kok. Kami terima dengan ikhlas," katanya.

Disinggung terkait pencalonan istrinya, Bintang Narsasi Mundjirin di Pilbup Semarang 2020, diakuinya sudah solid.

"Pencalonan ibu sudah mantap. Anak saya (Biena Munawa) dinilai partai ikut ibunya, ya sudah. Yang betul seperti apa hanya kami yang tahu," ujarnya.

Sementara itu, Biena mengaku menyerahkan semuanya ke ayahnya, Bupati Mundjirin. Perihal surat pemecatan dari DPP PDIP, ia mengaku sudah membacanya.

"Menyikapi SK dari PDIP, surat sudah kami terima, untuk saya dan bapak (Mundjirin). Sudah saya baca," jelas Biena saat dihubungi, Kamis (1/10).

"Kalau saya apapun manut Bapak (Mundjirin) saja. Bapak nantinya mau bagaimana karena kaitannya untuk saya dan Pak Mundjirin," katanya.(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita