Bagyo Heran, Gibran sampai Dibantu Sandiaga Uno untuk Lawan Tukang Jahit

Bagyo Heran, Gibran sampai Dibantu Sandiaga Uno untuk Lawan Tukang Jahit

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Sandiaga Uno akhirnya memutuskan menjadi Juru Kampanye atau Jurkam Gibran Rakabuming Raka di Pilkada Solo tahun ini. Terkait hal itu, lawan politik Gibran, Bagyo Wahyono merasa heran sekaligus bangga. Sebab, pria yang berprofesi sebagai tukang jahit itu bakal menghadapi kekuatan ‘raksasa’ di pentas politik Tanah Air.

Karuan saja, selain Sandiaga Uno, Gibran kemungkinan besar bakal dibantu sejumlah nama tenar lainnya, seperti Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani, Hasto Kristianto, Maruarar Sirait, hingga Bambang Wuryanto.

“Saya justru bangga, senang, kami orang kecil kok dimusuhi seperti itu, alhamdulillah. Bangga sekali dan saya mengapresiasi sekali kedatangan para petinggi di Kota Solo dengan adanya Bajo independen ini, itu sangat luar biasa,” ujar Bagyo Wahyono dikutip dari Kumparan, Jumat 2 Oktober 2020.

“Nanti kan kita bisa ketemu antara orang kecil dengan pimpinan, pertemuan yang indah antara rakyat dengan para pemimpin-pemimpinnya, supaya tahu supaya kenal sama orang kecil,” sambungnya.

Kendati lawannya disokong Jurkam Nasional, namun Bagyo mengaku tidak terlalu risau. Padahal, untuk menghadapi kekuatan raksasa tersebut, pihaknya hanya berbekal modal seadanya, dan didukung sejumlah kelompok kecil saja.

“Saya enggak ada masalah karena Tikus Pithi Hanoto Baris, kita punyanya hanya tukang jahit sama tukang batu, seperti tokoh-tokoh kecil di Kota Solo saat ini yang belum bisa muncul. Nah, nanti di sinilah kita munculkan yang di sini tidak punya apa-apa,” imbuhnya. 

Senada dengan Bagyo Wahyono, pasangannya di Pilkada Solo, FX Supardjo mengaku enggan menghadirkan tokoh-tokoh besar untuk menandingi Jurkam lawan. Alih-alih melakukan hal tersebut, pihaknya justru lebih percaya terhadap dukungan masyarakat kecil, seperti tukang batu atau ketua RW di sejumlah wilayah.

“Kami biasa saja, kami kan memang orang kecil, tidak punya apa-apa jadi nanti para Jurkam pun dari masyarakat biasa. Jadi seperti yang disampaikan Pak Bagyo, jika ada dari komunitas wedangan, ya kita ambil dari wedangan. Mungkin ada tukang batu, RW, mungkin itu-itu saja.”

“Kita tidak akan menghadirkan dari tokoh-tokoh yang lain, kita dari masyarakat kecil ya Juru Kampanye-nya juga masyarakat kecil, kami tidak akan nandingi untuk Jurkam Nasional,” kata dia.[]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita