Anggota DPR Nilai Pesan Jokowi soal 'Sok-sokan' Lockdown Ditujukan ke Anies

Anggota DPR Nilai Pesan Jokowi soal 'Sok-sokan' Lockdown Ditujukan ke Anies

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi pesan meminta agar tidak sok-sokan me-lockdown wilayah dalam penanggulangan COVID-19. Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PAN, Saleh Partaonan Daulay menilai bahwa pesan satire itu ditujukan untuk Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Saleh mengatakan dalam kesempatan sebelumnya pernah memberi saran agar DKI Jakarta melakukan mini lockdown berbasis RT-RW. Namun, kata dia, yang dirasakan saat ini adalah PSBB ketat berskala provinsi.

"Ya bisa juga ke arah (ke Pemprov DKI Jakarta), karena kan Presiden Jokowi di DKI mengarahkannya untuk lockdown berbasis RT-RW. Sementara sekarang yang kita rasakan PSBB total. Sekarang kan semua orang dibatasi, restoran nggak ada yang buka di Jakarta kok, semua restoran di Jakarta nggak boleh buka," ucap Saleh kepada wartawan, Minggu (4/10/2020).


Saleh meminta Anies tak sering mengambil langkah yang berbeda dengan pemerintah pusat dalam penanganan Corona ini. Menurutnya, alangkah lebih baik jika Anies rendah hati untuk berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan satgas COVID-19 nasional.

"Menurut saya sering kali ada perbedaan kebijakan. Jadi pemerintah pusat buat begini, Pak Anies akan lebih, mau buat seperti apa. Menurut saya ini bukan masa kampanye, menurut saya masa kita perang lawan COVID-19. Nggak perlu terlalu banyak wacana, yang perlu itu adalah aksi dan aksi itu nggak perlu ribut-ribut. Tapi yang perlu dirasakan hasilnya," katanya.
Menurut Saleh, kesungguhan Anies menangani masalah penularan Corona di Jakarta masih belum berhasil. Hal itu terbukti angka kasus Corona baru setiap harinya masih tinggi.

"Artinya apa? Yang dilakukan Anies Baswedan di Jakarta ini masih banyak menguntungkan dirinya secara politik. Karena pandangannya dan kebijakannya berbeda dengan pemerintah pusat," ujarnya.


Diberitakan sebelumnya, Jokowi menyampaikan pesan tegas terkait upaya pencegahan penyebaran virus Corona (COVID-19). Jokowi meminta agar tidak sok-sokan me-lockdown wilayah.

"Tidak, tidak perlu sok-sokan akan me-lockdown provinsi, me-lockdown kota atau me-lockdown kabupaten, karena akan mengorbankan kehidupan masyarakat. Tetapi kita serius mencegah penyebaran wabah supaya tidak meluas," kata Jokowi dalam video yang ditayangkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden (Setpres), seperti dilihat detikcom, Minggu (4/10).

Jokowi menegaskan bahwa hasil upaya mencegah penyebaran Corona merupakan suatu hal yang penting. Namun, dia menekankan, agar melihat hasil tersebut bukan berdasarkan perkiraan.

"Hasilnya bagaimana? Ini yang terpenting. Mari kita menilai berdasarkan fakta dan data, dan bukan berdasarkan kira-kira," ucapnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu sendiri menilai penanganan pandemi Corona di Indonesia cukup baik. Jokowi mengajak semua pihak untuk menilai penanganan Corona di Tanah Air berdasarkan fakta.

"Saya bisa mengatakan penanganan COVID-19 di Indonesia tidak buruk, bahkan cukup baik. Maka saya hanya bicara fakta," sebut Jokowi.(dtk)

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita