Aliansi BEM SI Demo Istana, Presiden Jokowi ke Kalteng

Aliansi BEM SI Demo Istana, Presiden Jokowi ke Kalteng

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Setelah sejumlah demonstrasi menggugat pengesahan Undang-undang (UU) Cipta Kerja digelar di sejumlah kota hari ini, Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menyatakan akan menggelar demonstrasi besar-besaran pada Kamis (8/10).

Dalam unggahan bertajuk seruan aksi nasional di laman Instagram resminya, BEM SI menyerukan agar mahasiswa di berbagai daerah bergabung dalam unjuk rasa yang akan digelar di Istana Rakyat.

"Seruan untuk seluruh mahasiswa di Indonesia dari Sabang sampai Merauke untuk mengikuti aksi nasional yang diadakan pada Kamis 8 Oktober 2020, waktu pukul 10.00 WIB, tempat: Istana Rakyat," demikian unggahan @bem_SI di Instagram resminya, Rabu (7/10).

BEM SI berpandangan pengesahan omnibus law RUU Cipta Kerja menjadi UU adalah simbol matinya hati nurani para anggota dewan. Buruh, lanjut BEM SI, menjadi korban atas kerakusan penguasa yang menyuburkan oligarki.

"Maka sampaikanlah ke seluruh pelosok negeri bahwa demokrasi kita telah mati," tegas BEM SI.

Di ujung seruan aksi tersebut, BEM SI mengutip penggalan pusi aktivis Wiji Thukul, "Apabila usul ditolak tanpa ditimbang, suara dibungkam kritik dilarang tanpa alasan, dituduh subversif dan mengganggu keamanan, maka hanya ada satu kata: lawan!" demikian unggahan BEM SI.

Presiden Jokowi sendiri pada Kamis (8/10) diagendakan melakukan kunjungan kerja ke Kalimantan Tengah (Kalteng) untuk meninjau food estate setelah sejak Rabu sore bertolak ke Yogyakarta dan Solo.

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin kepada media membantah jika agenda ini berkaitan dengan rencana aksi demo penolakan UU Cipta Kerja yang akan digelar di Istana besok.

"Tidak. Agenda presiden untuk food estate sudah dijadwalkan jauh-jauh hari. Jadi sama sekali tidak ada kaitan dengan aksi besok," ujar Bey, Rabu (7/10).

"Presiden memang concern kepada ketahanan pangan nasional. Karena seperti peringatan FAO ada risiko kelangkaan pangan akibat pandemi. Jadi memang Presiden ingin meninjau langsung progres food estate ini," imbuhnya. (*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita