Adu Mulut Gatot Nurmantyo cs Vs Polisi Sebab Anggota KAMI Tak Bisa Temui

Adu Mulut Gatot Nurmantyo cs Vs Polisi Sebab Anggota KAMI Tak Bisa Temui

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pentolan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Gatot Nurmantyo hingga Din Syamsuddin terpaksa gigit jari karena niatnya bertemu Kapolri Jenderal Idham Azis tidak kesampaian. Setelah sempat adu mulut dengan polisi, Gatot cs lalu balik kanan.
Awalnya, ada delapan anggota KAMI sebelumnya telah ditangkap Tim Cyber Bareskrim Polri. Satu per satu anggota KAMI ditangkap terkait demo omnibus law UU Cipta Kerja pada 8 Oktober 2020 yang berakhir ricuh.

Polri menyebut penangkapan tersebut bermula dari percakapan di grup WhatsApp. Kedelapan orang itu yakni Ketua KAMI Medan Khairi Amri di Medan oleh Polda Sumut, bersama JG, NZ. Selain itu, KA, deklarator KAMI Anton Permana, petinggi KAMI Syahganda Nainggolan dan Jumhur Hidayat



Kemudian berdasarkan pantauan pada Kamis 15 Oktober 2020, Gatot hingga Din tiba di gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, sekira pukul 12.17 WIB. Gatot belum banyak berbicara soal maksud kedatangannya dan akan bertemu dengan Kapolri Jenderal Idham Azis terlebih dahulu.

"Mau bertemu Kapolri dulu," kata Gatot singkat.

Berdasarkan agenda yang diterima, kedatangan Gatot dkk terkait permintaan pembebasan tokoh KAMI. Usai audiensi, akan ada keterangan pers yang disampaikan.

Rombongan KAMI lalu masuk ke Gedung Bareskrim Polri. Gatot bersama Din dan rombongan KAMI awalnya menunggu di lobi Bareskrim untuk menunggu izin bertemu dengan Kapolri Jenderal Idham Azis.


Namun Gatot cs lalu mendapat laporan bahwa Kapolri tidak berada di tempat.

"Kami bersama dengan divisi-divisi yang ada atau komite-komite yang ada ingin ketemu Kapolri, tapi dari jawaban tadi, Kapolri selama masa COVID ini lebih banyak tidak ada di kantor," kata Ketua Komite Eksekutif KAMI Ahmad Yani di lokasi.

Rombongan KAMI pun tetap mencoba masuk ke gedung Bareskrim. Namun mereka dihalangi oleh polisi yang berjaga di lobi hingga akhirnya terlibat perdebatan.

Ahmad Yani pun mencoba melobi agar pihaknya diperbolehkan menuju lantai 15 untuk bertemu dengan Syahganda Nainggolan hingga Jumhur Hidayat. Polisi bergeming dan tetap melarang rombongan KAMI masuk.



Suasana lalu memanas saat Yani tetap meminta agar pihaknya bisa diperbolehkan masuk. Sempat terdengar suara bentak-bentakan.

Adu mulut Yani dan polisi masih berlangsung beberapa saat dan coba dihentikan oleh anggota KAMI yang lain. Karena tetap tak mendapat izin, rombongan KAMI akhirnya meninggalkan gedung Bareskrim Polri.


Gatot Nurmantyo bersama Din Syamsuddin dan presidium KAMI lainnya akhirnya meninggalkan gedung Bareskrim.

Gatot mengatakan tak ada masalah jika dirinya bersama KAMI ditolak masuk.

"Ya gini, kita kan bertamu meminta izin untuk menengok. Kami presidium, eksekutif, dan lain-lain. Kami menunggu sampai ada jawaban, ya terima kasih nggak ada masalah. Ya sudah," kata Gatot.


Gatot tidak mengetahui apa alasan dirinya beserta rombongan KAMI tidak diizinkan masuk ke dalam. Namun Gatot mengatakan rombongannya tidak mendapat izin.

"Nggak tahu, ya pokoknya nggak dapat izin ya nggak masalah," ujarnya.

Setelah itu, Gatot bersama presidium dan rombongan KAMI berjalan menuju pintu keluar Mabes Polri. Setelah di luar Gatot kemudian masuk ke dalam mobil.

"Ya pulanglah mau ke mana lagi, masa mau tidur sini?" imbuhnya.(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita