Waskita 'Jual' Tol Buat Pangkas Utang Rp 21 Triliun

Waskita 'Jual' Tol Buat Pangkas Utang Rp 21 Triliun

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -  PT Waskita Karya (Persero) Tbk berencana melepas sebagian kepemilikan (divestasi) tol untuk mengurangi utang. Utang yang dipangkas jika seluruh program divestasi lancar sekitar Rp 20 triliun hingga Rp 21 triliun.
Direktur Keuangan Waskita Karya Taufik Hendra Kusuma mengatakan, pihaknya optimistis divestasi ini berhasil sehingga kinerja tahun depan lebih baik. Dia bilang, proses divestasi sendiri membutuhkan waktu lebih dari 6 bulan.

"Transaksi divestasi ruas tol itu membutuhkan waktu. Prosesnya bisa mencapai lebih dari 6 bulan karena investor harus melakukan due diligence dan ada persyaratan governance yang harus dipenuhi," kata Taufik dalam keterangannya, Minggu (6/9/2020).

Waskita sendiri memegang kepemilikan atas 16 ruas jalan tol dengan total investasi Rp150 triliun. Saat ini dalam proses divestasi beberapa ruas tol kepada investor antara lain ruas Bekasi-Cawang-Kampung Melayu, Cibitung-Cilincing, serta ruas Trans Jawa yaitu Kanci-Pejagan dan Pejagan-Pemalang.

Pada 31 Agustus 2020, anak perusahaan Waskita Karya di bidang jalan tol yaitu PT Waskita Toll Road (WTR) telah melakukan penandatanganan Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) untuk pelepasan 30% kepemilikan pada ruas Bekasi-Cawang-Kampung Melayu dengan nilai transaksi sebesar Rp 550 miliar.

"Kami targetkan finalisasi transaksi di September atau Oktober tahun ini", ujar Taufik.

Berdasarkan laporan keuangan 30 Juni 2020, Waskita mencatatkan perolehan pendapatan usaha sebesar Rp 8,04 triliun. Selanjutnya, Waskita mencatat laba sebelum beban bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) sebesar Rp 1,2 triliun.

Namun, Waskita mencatat rugi bersih sebesar Rp1,1 triliun. Taufik menjelaskan bahwa kerugian tersebut lebih disebabkan beban bunga investasi jalan tol yang besar.

"Siklus bisnis jalan tol itu memang di awal masa operasi akan mencatatkan loss (rugi), karena Lalu Lintas Harian Rata-Ratanya (LHR) masih rendah dan bunga pinjaman mulai dibebankan. Selain upaya peningkatan realisasi LHR, strategi divestasi ruas tol yang sudah beroperasi kepada investor merupakan upaya yang sedang dilakukan agar beban keuangan menurun," terang Taufik.(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita