Tiba Desember, 1,3 Juta Vaksin Corona Diutamakan untuk PNS hingga Tenaga Medis

Tiba Desember, 1,3 Juta Vaksin Corona Diutamakan untuk PNS hingga Tenaga Medis

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pemerintah hingga saat ini tengah menyusun peta jalan (roadmap) aturan untuk pengadaan vaksin COVID-19. Bahkan saat ini pemerintah sedang menyiapkan rancangan Peraturan Presiden (Perpres) tentang pengadaan vaksin corona dan pelaksanaan vaksinasi. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pada tahap awal pemerintah akan menyiapkan sebanyak 1,3 juta vaksin. Pengadaan ini akan digunakan dalam vaksinasi para tenaga medis sebagai garda terdepan penanganan COVID-19 hingga para PNS.  

"Roadmapnya ini sudah dipersiapkan, ada yang di garda terdepan sejumlah 1,3 juta. Kemudian ada (untuk) pelayanan publik ada aparatur negara," ujar Airlangga dalam video conference saat rakorpim di Bintan, Kepulauan Riau, Sabtu (26/9).  

Selanjutnya, pemerintah akan melakukan pengadaan 86 juta vaksin. Nantinya, pemerintah akan melakukan vaksinasi dengan menyasar sejumlah kelompok yang dinilai paling membutuhkan vaksin COVID-19. 

"Ada juga tahap pertama, kedua, dan ketiga yang sudah disiapkan untuk disiapkan total 86 juta daripada penerima yang dibagi menjadi usia produktif, kelompok komorbid (penyakit penyerta), dan peserta BPJS dari penerima bantuan iuran," jelasnya.  

Saat ini, Indonesia bersama dengan sejumlah negara sudah melakukan pemesanan vaksin COVID-19 sesuai dengan kebutuhan di masing-masing negara. Indonesia masuk di dalam peta yang sudah menyiapkan dosis mendekati satu kali daripada per kapita.  

"Sedangkan negara-negara lain sudah di atas lima kali (per kapita) adalah Inggris, Amerika Serikat, kemudian Kanada. Di atas kita adalah Jepang, Uni Eropa, Australia, India. Kita sedikit di atas Brasil," ucapnya. 

Sebelumnya diberitakan, Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan, vaksin corona sebanyak 40 juta akan mulai masuk Indonesia pada Desember 2020. Adapun Indonesia menempuh dua jalur dalam mendapatkan vaksin tersebut.  

Untuk jangka pendek, Indonesia bekerja sama dengan perusahaan medis asal China, Sinovac, dan G42 yang berpusat di Uni Emirat Arab.   

G42 bekerja sama dengan perusahaan medis asal China, Sinopharm. Vaksin COVID-19 dari Sinovac kini tengah dilakukan uji klinis tahap ketiga di Bandung, Jawa Barat.  

“Karena Desember itu vaksin udah mulai masuk mungkin ada 40 juta. Maka critical time kita adalah dua bulan ke depan. Setelah itu pada kuartal satu tahun depan, keadaan akan jadi makin baik,” katanya dalam kuliah umum virtual Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia YouTube FEB UI pada Jumat (18/9). (*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita