Pilkada 2020 Terancam Ditinggalkan Pemilih Bukan Karena Corona, Tapi...

Pilkada 2020 Terancam Ditinggalkan Pemilih Bukan Karena Corona, Tapi...

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Ada potensi rendahnya partisipasi pemilih jika melihat para aktor politik yang berkontestasi di Pilkada Serentak 2020.

Hal itu disampaikan Direktur Eksutif Lingkar Madani Ray Rangkuti dalam diskusi virtual bertajuk 'Pilkada 2020 Peluang dan Tantangan Bagi Nelayan dan Masyarakat Pesisir' yang digelar KNTI bersama BEM UNDIP, KMIP UGM, Himasei Unhas, Nusantara Terdidik, BEM FPIK Undip, dan FrontPage RMOL, Selasa (15/9).

"Naik turunnya partisipasi pemilih secara umum disebabkan oleh aktor-aktornya, apakah memikat bagi orang atau tidak. Kalau aktornya tidak memikat, maka orang dengan sendirinya akan malas datang ke TPS, apalagi kandidatanya cuma 1 pasangan," ujar Ray Rangkuti.

Lebih lanjut, dia melihat para kandidat atau bakal pasangan calon yang ada di 270 daerah Pilkada Serentak 2020 tidak memiliki kapasitas mengajak masyarakat untuk memilih mereka.

"Kalau saya lihat secara umum calon kepala daerah di 270 daerah ini enggak sampai 1-2 kandidat yang betul-betul memikat publik," jelasnya.

Oleh karena itu, Ray mengaku khawatir tingkat partisipasi pemilih akan rendah di perhelatan pesta demokrasi daerah tahun ini. Terlebih digelar di tengah penyebaran virus corona baru (Covid-19).

"Bukan karena covid gitu, tapi memang lebih tidak ada antusiasme dari masyarakat melihat calon-calonnya yang tidak pro kepada mereka," demikian Ray Rangkuti. (Rmol)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita