Perang Kata Trump-Xi Jinping di Tengah Sidang Umum PBB

Perang Kata Trump-Xi Jinping di Tengah Sidang Umum PBB

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Sidang Majelis Umum (SMU) ke-75 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjadi ajang perang kata-kata antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping. Trump menyalahkan China atas merebaknya pandemi Corona, sedangkan Xi Jinping mendorong agar semua menolak politisasi Corona.
Sebagaimana diketahui, dalam rekaman video pidato yang sudah dirilis, Trump kembali menyalahkan China atas pandemi Corona.

"Pemerintah China, dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) - yang secara virtual dikendalikan oleh China - secara keliru menyatakan bahwa tidak ada bukti penularan dari manusia ke manusia," kata Trump seperti dilansir Reuters, Rabu (23/9/2020).

Trump pun meminta agar PBB meminta pertanggungjawaban China atas pandemi ini. "Nanti, mereka dengan keliru mengatakan orang tanpa gejala tidak akan menyebarkan penyakit... PBB harus meminta pertanggungjawaban China atas tindakan mereka," katanya.

Diketahui, bahwa Trump merekam pidatonya ini pada hari Senin (21/9) di Gedung Putih untuk disampaikan di Sidang Majelis Umum PBB yang digelar secara virtual, yang diadakan hampir minggu ini.

Trump berjanji untuk mendistribusikan vaksin dan berkata: "Kita akan mengalahkan virus, kami akan mengalahkan virus, dan kita akan mengakhiri pandemi dan memasuki era baru kemakmuran, kerja sama dan perdamaian."

Trump, yang sering mengkritik PBB, juga mengatakan dalam pidatonya bahwa jika PBB ingin efektif, PBB harus fokus pada "masalah dunia yang sebenarnya" seperti "terorisme, penindasan terhadap wanita, kerja paksa, perdagangan narkoba, perdagangan manusia dan seks, penganiayaan agama, dan pembersihan etnis minoritas agama."

Sementara itu, Xi Jinping, menyerukan dunia untuk menolak politisasi terhadap pandemi virus Corona (COVID-19) yang merajalela. Xi juga menegaskan bahwa China tidak berniat untuk terlibat dalam 'perang' apapun dengan negara manapun.

Dia menyerukan peningkatan kerja sama dunia terkait pandemi Corona. Xi dalam pidatonya menekankan bahwa persatuan global menjadi satu-satunya cara untuk mengatasi krisis yang dipicu pandemi Corona. Dia menyerukan dunia untuk menolak politisasi terhadap pandemi Corona -- seruan yang tampaknya menyindir Trump.

"Kita harus meningkatkan solidaritas dan melalui ini bersama-sama," cetus Xi dalam pidatonya.

"Kita harus mengikuti panduan sains, memberikan peran penuh kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk memimpin dan meluncurkan respons internasional ... Setiap upaya untuk mempolitisasi isu, atau stigmatisasi, harus ditolak," tegasnya.

Lebih lanjut Xi menyerukan para pemimpin dunia untuk merangkul 'konsep keluarga besar... dan menghindari jatuh ke dalam perangkap benturan peradaban'.

AS dan China diketahui terlibat perang argumen dalam sejumlah isu, mulai dari asal-usul virus Corona, masalah perdagangan dan dominasi teknologi, isu keamanan dan perairan sengketa. Sebelumnya AS mengkritik China atas ambisinya menguasai perairan strategis Laut China Selatan dan upaya menghancurkan gerakan demokrasi di Hong Kong dan Taiwan.

Namun Xi meyakinkan para pemimpin dunia bahwa negaranya tidak punya keinginan untuk memiliki 'hegemoni, ekspansi atau lingkup pengaruh'. Dia bahkan menegaskan China tidak berniat memicu 'perang' dengan negara manapun.

"China tidak berniat untuk memasuki Perang Dingin dengan negara manapun," tegas Xi. "Kami menuntut dialog untuk menjembatani perbedaan dan perundingan dalam menyelesaikan perselisihan," imbuhnya.

Xi kemudian melontarkan sindiran pada kebijakan 'America First' yang dicetuskan Trump.

"Tidak ada negara yang memiliki hak untuk mendominasi urusan global, mengendalikan nasib negara lain, atau meraup keuntungan dalam pembangunan untuk dirinya sendiri. Terlebih lagi, boleh melakukan apapun yang disukainya dan menjadi hegemon (pemegang hegemoni), bully atau bos dunia. Unilateralisme adalah jalan buntu," tandasnya.(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita