Pegawai Kementerian Korut Dieksekusi Setelah Sebut Kim Jong-un Tak Becus Urus Ekonomi

Pegawai Kementerian Korut Dieksekusi Setelah Sebut Kim Jong-un Tak Becus Urus Ekonomi

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Korea Utara dilaporkan telah mengeksekusi lima pejabat kementeriannya setelah mereka mengkritik penanganan ekonomi negara oleh Kim Jong-un di sebuah pesta makan malam. Para pejabat itu dilaporkan telah dieksekusi oleh regu tembak setelah secara terbuka mengecam rezim karena membiarkan keuangan negara berantakan dan gagal dalam perdagangan.

Menurut laporan Daily NK, polisi rahasia Korea Utara mengetahui percakapan kelima pegawai kementerian ekonomi itu setelah salah satu rekan mereka yang lebih muda melaporkannya.

Para pria tersebut kemudian ditangkap dan dibawa pergi oleh petugas berpakaian sipil setelah mereka tiba untuk bekerja. Mereka dilaporkan telah dieksekusi pada 30 Juli.

Rezim Kim Jong-un dikenal dengan penumpasannya yang brutal terhadap para pembangkang dan orang-orang yang menyuarakan perbedaan pendapat serta kritik. Kim, yang diberitakan senang terhadap eksekusi tersebut, menganggap para pria itu sebagai ancaman bagi rezimnya.

Dilaporkan juga bahwa keluarga para pria itu telah dipindahkan ke gulag Korea Utara yang dikenal sebagai Kamp 15 di Yodok. Tahanan yang dianggap musuh negara ditahan di kamp yang berjarak sekitar 70 mil timur laut Pyongyang.

Laporan mengenai eksekusi itu muncul di saat Korea Utara berusaha memulihkan diri dari dampak cuaca buruk yang melanda negara terisolasi itu.

Beberapa foto yang diambil pekan lalu memperlihatkan Kim melakukan tur banjir yang merusak Taechong-ri setelah 49 hari berturut-turut badai dan hujan melanda wilayah Korea Utara. Puluhan orang diyakini telah tewas, 17.000 rumah hancur dan tanaman musnah akibat bencana itu, menambah parah kelaparan di Korea Utara.

Kim diyakini telah melakukan banyak eksekusi sejak dia berkuasa setelah kematian ayahnya Kim Jong-il pada 2011. Eksekusi itu dilakukan terhadap pejabat-pajabat yang dianggap menentangnya, termasuk pamannya, Jenderal Jang Song-thaek, para pembelot, bahkan ada laporan bahwa dia memerintahkan menembak mati orang-orang yang dicurigai terinfeksi virus corona. []
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita