Kata Hasto: Harapan Puan soal Sumbar Dialektika Ideologis, Diucapkan dengan Bismillah

Kata Hasto: Harapan Puan soal Sumbar Dialektika Ideologis, Diucapkan dengan Bismillah

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Pernyataan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, yang menyampaikan harapan agar Sumatera Barat menjadi provinsi yang mendukung Pancasila, menuai polemik. 

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, menjelaskan pernyataan Ketua DPR itu adalah dialektika ideologi. Puan berharap Sumbar jauh lebih baik dalam pengamalan Pancasila. Terlebih, pernyataan itu disampaikan dengan lafal basmallah. 

“Apa yang disampaikan Mbak Puan merupakan bagian dari dialektika ideologis dan disampaikan dengan baik, dengan lafal bismillah," ucap Hasto dalam keterangannya, Minggu (6/9). 

Puan, dalam sambutan pada Rabu (2/9) lalu, memang menyelipkan lafal basmallah saat menyebut Sumatera Barat semoga mendukung Pancasila. 

Menurut Hasto, komitmen PDI Perjuangan terhadap Pancasila dan kemajuan Sumbar tidak pernah surut, meski 10 tahun terakhir nampak ada sesuatu yang berbeda. Suara Jokowi buncit di Sumbar.  

“Meski Pak Jokowi dan PDI Perjuangan kalah pada Pemilu 2014 dan 2019 (di Sumbar), kami tetap selalu mendorong Pak Jokowi untuk sering ke Sumbar, dan membangun Sumbar tanpa kecuali," tutur Hasto.  
"Apakah masyarakat Sumbar akan berterima kasih? Itu nomor kesekian. Yang penting, sikap partai terhadap Sumbar tidak berubah karena provinsi tesebut memiliki sumbangsih terhadap kepeloporan kemerdekaan Indonesia yang luar biasa.
- Hasto
"Jadi wajib hukumnya bagi Pak Jokowi dan kader PDIP dukung kemajuan Sumbar, baik ada dukungan maupun tidak,” tambah Hasto. 

Dia menambahkan, PDIP perjuangan sangat mengagumi Sumbar. Mulai dari bahasa Melayu yang pada tahun 1928 hanya digunakan oleh sebagian kecil masyarakat nusantara, namun mampu diterima sebagai bahasa persatuan, bahasa nasional, dan diterima oleh semua suku bangsa menjadi bahasa persatuan Indonesia. Hal itu dianggap terjadi karena kepeloporan tokoh nasional Sumatera Barat.  

“Bahkan makanan Padang diterima secara luas di seluruh Indonesia. Diterima secara terbuka, dan masyarakat Indonesia menjadikannya sebagai makanan nasional. Kalau bahasa dan makanan sudah Go Nusantara, masak mendapat masukan dan harapan agar modal kultural kepeloporan Sumbar untuk lebih Pancasilais, lalu direspons seperti itu," bebernya.  

 "Jadi mari kita lihat secara obyektif dan proporsional, dan dijauhkan dari dinamika Pilgub,” tutup Hasto merespons rekomendasi PDIP di Pilgub Sumbar dikembalikan Mulyadi-Ali. 

Sebelumnya, pernyatan Puan disampaikan saat pengumuman terakhir bakal pasangan calon yang diusung PDIP di Pilkada Serentak 2020.  

Saat membacakan paslon di Sumbar, Puan menyisipkan harapan agar Sumbar menjadi provinsi yang mendukung Pancasila.  

"Semoga Sumbar bisa menjadi provinsi yang memang mendukung negara Pancasila. Bismillahirrahmanirrahim. Merdeka!" ujar Puan saat membacakan rekomendasi PDIP secara daring, Rabu (2/9). []
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita