Heboh Video Transaksi Uang Diduga Mahar Politik Bacabup Merauke Papua

Heboh Video Transaksi Uang Diduga Mahar Politik Bacabup Merauke Papua

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Masyarakat Merauke, Papua tengah dihebohkan dengan sebuah video berdurasi 48 detik yang meperlihatkan empat orang lelaki duduk dalam sebuah ruangan mirip kamar hotel melakukan transaksi penyerahan uang.

Video tersebut diunggah di channel Yuotube "Merauke Bersatu" diberi judul yang cukup kontrofersial, yakni "Ngeri…. Calon Bupati Merauke Hendrikus Mahuze Suap PKS Miliaran Rupiah…. Demi Mendapatkan Sur".

Berdasarkan pengamatan Kantor Berita Politik RMOLPapua, video tersebut sepertinya merupakam rekaman ulang dari sebuah Hendycam yang ada didalam ruangan mirip hotel.

Gambar yang terlihat dari video itu menampakkan empat orang lelaki sedang duduk di dalam sebuah kamar mirip hotel. Dua orang diantara itu mengeluarkan tumpukan uang dari dalam tas berwarna hijau dan biru, yang kemudian menyusunnya di atas meja.

Terdapat deskripsi diunggahan video tersebut yang menerangkan pertemuan itu dilakukan pada pukul 22.15 WIB, pada Hotel Aston Jakarta yang berlokasi di depan Kantor Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS), Rabu (9/9).

“Demi mendapatkan surat rekomendasi, calon Bupati Merauke Hendikus Mahuze harus menyuap PKS miliaran Rupiah. Penyerahan uang ini dilakukan pada tanggal 9 Agustus 2020, pukul 22.15 WIB, di hotel Aston Jakarta, persis depan Kantor DPP PKS," tulis pengunggah di postingan video.

"Uang suap ini diserahkan kepada Saparudin, Anggota DPRD Kab. Merauke yang juga ketua DPD PKS Kab. Merauke, dan Dady, Sekretaris DPW PKS Provinsi Papua, di Saksikan anggota Tim Sukses Robert Fonataba dan Burhanudin Zein," sambung keterangan dari unggahan video tersebut menggunakan huruf kapital.

Selain itu, video berdurasi 45 detik itu juga terdengar suara percakapan yang menyebutkan dua nama, yaitu Margono dan Mas Gusti Alo Dumatubun.

“Margono itu yang ganti Mas Gusti Alo Dumatubun di Merauke sana, Mas Margono.” ujar salah seorang di dalam video tersebut.

Saat di konfirmasi oleh Kantor Berita RMOL Papua, Alosius Dumatubun alias Alo Dumatubun mengatakan bahwa dirinya sama sekali tidak punya hubungan dengan video yang memperlihatkan beberapa orang pemuda yang sedang menyusun benda mirip tumpukan uang dalam sebuah kamar hotel tersebut.

Namun dirinya tidak menampik bahwa memang benar pernah ada dua orang anak didikannya yang bernama Kusmanto dan Margono yang saat ini juga telah sukses dalam dunia Notaris.

"Margono itu anak didikan saya, yang saat ini menurut saya sudah sukses, jadi saya cukup bangga dan tidak merasa nama saya dicemarkan sedikitpun. Saya Alosius Dumatubun tetap seorang praktisi dan seorang profesional, sama sekali tidak punya hubungan dengan kegiatan politik praktis," demikian Alosius Dumatubun. (Rmol)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita