Beda Di Surabaya, Gatot Nurmantyo Dapat Sambutan Hangat Tuan Guru Bagu Di Lombok

Beda Di Surabaya, Gatot Nurmantyo Dapat Sambutan Hangat Tuan Guru Bagu Di Lombok

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Sambutan berbeda dialami Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo saat berkunjung ke Bagu, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Selasa (29/9).

Jika di Surabaya acaranya mendapat penolakan dan dibubarkan polisi. Di NTB, kedatangan mantan panglima TNI bersama Prof Rochmat Wahab disambut hangat Tuan Guru Turmudzi.

Tuan Guru bahkan berpesan agar Gatot kuat dalam menghadapi segala halangan dan perlawanan dalam menyelamatkan Indonesia. Dia  juga memberikan wejangan agar Gatot meneruskan perjuangan.

Gatot dan Rochmat berada di Lombok untuk menghadiri Deklarasi KAMI NTB yang semula akan digelar hari ini di Pondok Pesantren Al Ishlahudiniy Kediri Lombok Barat (Lobar).

Namun acara ditundak karena ada laporan bahwa kepolisian belum memberi izin. Sekalipun semua persiapan telah dilakukan oleh panitia. Termasuk proses perizinan.

“Secara prinsip saya hanya akan melakukan deklarasi bila ada izin resmi. Bila tidak, kami tidak akan memaksakan,” ujar Gatot santai.

Senyum terlihat tetap mengembang di wajah Gatot. Dia seakan tak terlalu risau dengan berbagai hambatan yang ditemui di berbagai daerah.

Selain menghadiri deklarasi, Gatot mempunyai agenda lain dalam kunjungannya ke Lombok kali ini.

“Saya mau sowan ke Tuan Guru Turmudzi. Beliau sudah seperti orang tua saya sendiri,” ujarnya.

Setelah bersilaturahmi dengan komponen pendukung KAMI di NTB, Gatot kemudian menuju ke pesantren Qomarul Huda, Bagu, Pringgarata, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Tuan Guru Turmudzi atay Tuan Guru Bagu adalah tuan guru paling senior dan dihormati di Lombok. Mutasyar PB NU ini juga menjadi Mursyid Tariqat Qodiriyah Wa Naqsabandiyah.

Gatot sowan sekaligus untuk menjenguk Tuan Guru Bagu yang baru saja menjalani operasi karena sakit.

Tuan Guru Bagu sendiri sempat menolak ditemui orang usai operasi. Namun hal berbeda dilakukan saat dirinya mendapat telepon dari Gatot Nurmanto. Dia meminta agar Gatot disambut gembira.

Gatot sendiri mendapat banyak wejangan dari Tuan Guru Bagu. Sebagaimana adab seorang santri Gatot dan Rochmat yang duduk bersimpuh di bawah tempat tidur mendengarkan dengan takzim.

“Setelah ini saya mau makan ayam bakar Taliwang dan kembali ke Jakarta,” ujar Gatot yang tak pernah lepas dari senyum. (Rmol)

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA