Babe Ridwan Saidi: Secara Teologis Covid-19 Adalah Azab

Babe Ridwan Saidi: Secara Teologis Covid-19 Adalah Azab

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Sumber paparan Covid-19 yang menjangkit Menteri Agama, Fachrul Razi tekonfirmasi positif dipertanyakan budayawan Betawi, Ridwan Saidi.

Sosok yang kerab disapa Babe Ridwan itu mengaku mengikuti perkembangan berita pelacakan (tracing) infeksi virus corona yang menjangkiti Menag. Di mana, terdapat 48 orang jajaran Kemenag yang dites usap (swab test), namun tidak ditemukan sumber paparan.

"Sejak 17 September 2020, Menag terkapar di rumah sakit karena terkapar kopat kopit. Sudah 48 orang dari rupa-rupa jajaran dan kota diswab untuk pelacakan. Hasil tes negatif, tak satupun yang dikopitin. Waladalah, Menag terpapar siapa?" ungkap Babe Ridwan dalam siara pers yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (29/9).

Babe Ridwan juga mempertanyakan teori paparan Covid-19 yang disampaikan WHO. Sebab menurutnya, tidak mungkin Menag Fachrul Razi memaparkan dirinya sendiri, sementara tidak ditemukan sumber penularannya.

"Mustahil Menag papar dirinya sendiri atau self papar. Pertanyaannya, apa benar yang disebut kopat kapit papar-paparan? Apa benar kopat kopit pandemi? Lantas apa kopat-kopit? Pendekatan WHO kasih jawaban yang berubah-ubah," ungkapnya.

Lebih dari itu, Babe Ridwan mencoba mengambil perspektif lain untuk menduga sumber infeksi virus yang menimpa Menag Facrul, yaitu perspektif teologis. Dari perspektif tersebut, ia berkesimpulan Covid-19 bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa, termasuk mekanisme dari penularannya.

Tanpa harus abaikan protokol Satgas, kita harus kaji kopat kopit dari arah berbeda, misal teologi. Saya tidak doyan mistik, saya yakin bukan cuma Menag yang terpapar dan terkapar, enggak ada (sumber) penular," ungkapnya.

"Dapat disimpulkan, mereka yang terpapar enggak mesti tertular. Kopat kopit bukan virus pandemi dong! Terus yang dinamakan kopat kopit apa? Jawabnya pada pendekatan teologis. Ini Azab. USA bikin tobat Nasional. Sebelumnya Vatican. Kita?" demikian Ridwan Saidi. (Rmol)

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA