Arie Untung : Makin Jelas, yang Tidak Suka dengan Ulama Adalah Orang-orang yang Kurang Waras

Arie Untung : Makin Jelas, yang Tidak Suka dengan Ulama Adalah Orang-orang yang Kurang Waras

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - untuk kesembuhan ulama besar asal Madinah, Syekh Ali Jaber yang menjadi korban penusukan di Lampung terus berdatangan.

Kasus ini menjadi sorotan lantaran tak butuh waktu lama, pelaku seorang pemuda 24 tahun itu disebut memiliki gangguan jiwa. Ini menjadi kasus kesekian ulama dan ustadz di Indonesia diserang oleh orang tak dikenal yang diklaim memiliki sakit jiwa.

Presenter Arie Untung pun ikut angkat bicara soal ini, selain mendoakan Syekh Ali Jaber diberikan kesembuhan.

“Semoga diberikan kesehatan untuk beliau. Makin jelas, yang tidak suka dengan ulama adalah orang-orang yang kurang waras,” tulisnya lewat akun Instagramnya, Senin (14/9/2020).

Dia berharap ada tindakan hukum yang jelas untuk para pelaku penganiaya ulama. “Kami berdoa semoga suatu hari nanti akan ada tindakan hukuman kepada para pelaku penganiayaan pada ulama,” tegasnya.

“Sejauh ini, jadi kami hanya mampu mendoakan kesehatan untuk ulama-ulama kita,” ungkapnya.

Sebelum ini, suami Fenita Arie ini juga mengabarkan peristiwa penusukan yang dialam Syekh Ali Jaber. “Telah terjdi penusukn kpd guru kita @syekh.alijaber. Kita doakan semoga beliau sehat wal afiat dan kejadian serupa ngga terulang terhadap siapapun, aamiin,” bebernya, Minggu (13/9/2020).

Seperti diketahui, Syekh Ali Jaber ditusuk saat mengisi acara Tabligh Akbar di Masjid Falahuddin, Jalan Tamin, Kelurahan Suka Jawa, Kecamatan Tanjung Karang Barat, Lampung, Minggu (13/9/2020).

Saat berada di atas panggung, tetiba seorang pemuda berbaju ungu naik dan melepaskan tusukannya ke arah dada Syekh, beruntung meleset dan hanya mengenai tangan ulama yang dikenal sangat lembut dalam berdakwah itu.

Pelaku diketahui bernama Alfin Andrian berusia 24 tahun. Pelaku sempat mendapatkan amukan massa, namun Syekh akhirnya yang meredakan agar terhindar dari amukan lebih parah. [psid]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita