Anies Terapkan PSBB Jakarta, Pengusaha Hotel dan Restoran Galau

Anies Terapkan PSBB Jakarta, Pengusaha Hotel dan Restoran Galau

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mau menerapkan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total sebagai langkah rem darurat terkait penanggulangan pandemi virus Corona (COVID-19). Hal ini membuat para pengusaha hotel dan restoran justru semakin resah. Di satu sisi, angka kasus COVID-19 yang melonjak tajam perlu menjadi perhatian lebih, namun di sisi lainnya, bisnis mereka juga jadi terkena dampak.

Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengaku tak bisa sepenuhnya sepakat dengan kebijakan tersebut. Sebab, selama PSBB masa transisi saja, bisnis hotel dan restoran belum mampu pulih seutuhnya, apalagi dikembalikan menjadi PSBB total.

"Sekarang kita susah juga kasih komentar kepada pemerintah karena begini, kita bicara dalam kondisi pandemi ini kita bicara ekonomi dan kesehatan. Kesehatan sebenarnya nomor satu tapi kan masalah dampak ekonomi jadi pertimbangan," ujar Maulana kepada deticom, Kamis (10/9/2020).

Apalagi, kalau bolak-balik kebijakan yang diterapkan Anies tidak murni memikirkan masalah kesehatan saja, tapi ada unsur kepentingan politik juga yang mempengaruhinya. Mengingat, tak lama lagi akan memasuki musim pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020.

"kita perhatikan dengan kondisi COVID-19 yang makin banyak meningkat saat ini, juga kelihatannya masih fokus juga ke arah masalah politik gitu. Jadi meski cuma Pilkada juga akan menjadi masalah besar bagi kita semua. Sekarang kan kita tidak mungkin mengambil (kebijakan) dalam kondisi ini 3 hal, ada politik, ada ekonomi, ada kesehatan, akhirnya jadi amburadul kan gitu," tuturnya.

Hal serupa diutarakan oleh Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jakarta Krishandi. Ia mengaku galau dengan rencana kebijakan tersebut.

"Galau jujur saja, satu sisi kita tau angka COVID-19 ini makin hari makin mengerikan dari rasio-rasio yang dipaparkan sejak beberapa hari yang lalu, tapi di satu sisi pergerakan manusia yang melakukan leisure itu pasti akan mendadak setop atau berkurang banyak," timpal Krishandi.

Apalagi yang menjadi korban bukan saja usaha hotel dan restoran itu saja. Namun, ada nasib para pekerja yang jadi taruhan di sana.

"Pasti (ada pengurangan karyawan), memang selama kemarin 2 bulan ini tidak ada rekrut baru, orang lama dipekerjakan kembali, tapi dengan cara begini yang pasti ada pengurangan lagi, ini yang akan menambah angka pengangguran," tuturnya.(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita