Komisi VIII DPR Geram saat Raker dengan Menag: Pak Menteri Agama Islam atau Bukan?!

Komisi VIII DPR Geram saat Raker dengan Menag: Pak Menteri Agama Islam atau Bukan?!

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -  Anggota Komisi VIII DPR, Ali Taher, mengajak Menteri Agama (Menag RI) Fachrul Razi berhenti menyebut kata radikalisme. Hal itu merespon pernyataan Menag Fachrul Razi terkait paham radikalisme yang dapat disusupi melalui anak good looking serta pandai Al-Qur'an.

"Sampai saya bertanya, pak menteri agama islam atau bukan. Saya mohon maaf perasaan suudzon tidak boleh sebenarnya tapi perasaannya tak enak," ungkap Ali dalam rapat kerja Komisi VIII DPR RI bersama Menag RI Fachrul Razi, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (8/9/2020).

"Karena anggota DPR seperti mendayung di tengah-tengah karang pak. Karang pertama adalah idealisme yang akan dibangun, kami rakyat kecil pak. Kedua karang kekuasaan. Antara dua karang itulah mempertemukan kita di forun terhormat ini," sambungnya.

Politisi PAN itu mengaku sangat kecewa ketika mendengar pernyataan Fachrul tentang agen radikalisme Good Looking. Menurutnya, pernyataan itu menyiratkan adanya anggapan radikal terhadap orang yang pandai beragama.

"Saya membaca itu (Al-Qu'ran) air mata saya keluar, kemudian saya teringat menteri agama. Kok tega menyatakan bapak ustaz dan guru ngaji itu adalah bibit-bibit radikalisme," tuturnya.

Bahkan, ia menilai jika Fachrul lebih cocok menjadi Menteri Pertahanan atau Keamanan (Menhan) dan Menteri Menko Polhukam (Menkopolhukam).

"Tanpa ingin mengecilkan Kemenag, tidak sama sekali. Tetapi saya bicara soal cek and balance, maka saya hanya ingin bicara bahwa Pak Menteri ini cocoknya jadi Menteri Pertahanan dan Keamanan, menjadi Menteri Menko Polhukam ketimbang Kementerian Agama," tegasnya.[]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita