Suara Pro-Jokowi untuk Prabowo yang Dianggap 'Selesai Sudah'

Suara Pro-Jokowi untuk Prabowo yang Dianggap 'Selesai Sudah'

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Keinginan Partai Gerindra agar Prabowo Subianto, ketum terpilih 2020-2025, menjadi capres lagi ditanggapi negatif oleh PA 212. PA 212 menilai Prabowo sudah selesai. Suara dukungan dari koalisi Presiden Jokowi mengalir untuk Prabowo.

Partai Gerindra meminta langsung Prabowo Subianto untuk maju kembali di Pilpres 2024 dalam gelaran Kongres Luar Biasa, Sabtu (8/8/2020) di Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan Prabowo belum memutuskan apakah akan maju sebagai calon presiden di Pilpres 2024 atau tidak. Prabowo meminta waktu satu tahun atau lebih kepada peserta KLB.

Bagi Persaudaraan Alumni (PA) 212, Prabowo yang pernah mereka dukung di Pilpres 2019 sudah habis. PA 212 ingin yang muda-muda tampil.

"Banyak juga kader muda Gerindra yang berpotensi pimpin negeri. Dari partai lain dan profesional juga banyak yang layak pimpin negeri," kata Ketum PA 212 Slamet Ma'arif, Minggu (9/8).

Slamet mengatakan banyak tokoh muda yang berpotensi untuk dicalonkan pada 2024 nanti seperti Sandiaga Uno, Anies Baswedan, hingga Habib Rizieq Shihab.

"Banyak tokoh muda ada SSU (Sandiaga Salahudin Uno), Wagub DKI (A Riza Patria), Gubernur DKI (Anies Baswedan), Gym, UAS (Ustaz Abdul Somad, HRS (Habib Rizieq Shihab), dan lain-lain," ungkap Slamet.

Partai Gerindra hingga PDIP membela Prabowo dari pernyataan PA 212. Berikut ini pembelaan parpol pro Jokowi untuk Prabowo yang dianggap sudah selesai:

1. Gerindra

Politikus Gerindra Sufmi Dasco Ahamd menganggap pernyataan Slamet Ma'arif hanya sebuah pendapat. Dia menyebutkan, jika Slamet Ma'arif ingin mengajukan calon lain, ia dipersilakan untuk membuat partai sendiri.

"Pendapat itu boleh-boleh saja, tetapi kita Gerindra punya mekanisme sendiri dan mekanisme itu diatur sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai Gerindra. Ya kalau Pak Slamet Ma'arif mengatakan Pak Prabowo sudah selesai mungkin berbeda pendapat dengan kader Partai Gerindra. Kami juga menghargai apabila kemudian Pak Slamet Ma'arif berpikir untuk membuat partai sendiri," kata Dasco.

Sementara itu, Habiburokhman mengatakan Gerindra tidak merasa sakit hati dengan pertanyaan PA 212. Habiburokhman mengatakan PA 212 adalah sahabat Gerindra. Namun Habiburokhman memilih tak ambil pusing.

"Nggak, nggak hurt feeling, mereka sahabat kami. Pilpres 2024 masih lama, kami nggak bisa membahasnya sekarang," kata dia.

2. PDIP

PDIP tidak sepakat dengan penilaian PA 212 yang mengatakan Prabowo Subianto sudah 'habis' untuk berlaga lagi di Pilpres 2024. PDIP menilai tak pantas jika Prabowo disebut sudah 'habis'.

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat melihat Prabowo justru makin bersemangat. Ketua DPD PDIP Sumatera Utara (Sumut) menyakini Prabowo akan terus bekerja maksimal membantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) mewujudkan kedaulatan pangan dan pertahanan nasional.

"Pilpres masih jauh, tidak elok berandai-andai dan mengatakan Pak Prabowo sudah 'habis'," kata Djarot kepada wartawan, Minggu (9/8).

3. PKB

PKB menilai Prabowo Subianto masih memiliki kans untuk maju di Pilpres 2024. PKB menegaskan PA 212 tidak memiliki hak untuk melarang Prabowo maju di Pilpres 2024.

"Meskipun PA 212 bilang Prabowo sudah habis, dan sudah tiga kali nyalon, namun Prabowo tidak kehilangan hak untuk nyalon lagi, silakan saja. PA 212 tidak punya hak melarang (Prabowo maju di Pilpres 2024)," kata Waketum PKB Jazilul Fawaid.

4. NasDem

Partai NasDem menilai pernyataan Persaudaraan Alumni 212 soal Prabowo Subianto sudah selesai jika maju Pilpres 2024 sebagai lawakan. Menurut NasDem, Ketua Umum Gerindra itu masih memiliki banyak pendukung.

NasDem meminta PA 212 untuk tidak menyudutkan Prabowo. NasDem berharap adanya penerapan demokrasi yang sehat.

"Lah itu kan lucu-lucuan aja dia bilang selesai. Bahwasanya politik itu bukan masalah umur, bukan masalah usia. Pegangan kita dalam negara demokrasi adalah konstitusi. Sampai hari ini elektabilitas Pak Prabowo masih nomor satu," kata Ketua DPP NasDem, Willy Aditya saat dihubungi, Minggu (9/8).(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita