Korban Fantasi Swinger Dosen Kampus UNU Jogja Diduga Mencapai Ratusan

Korban Fantasi Swinger Dosen Kampus UNU Jogja Diduga Mencapai Ratusan

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Korban dugaan pelecehan seksual seorang dosen kampus UNU di Jogja Bambang Ariyanto, diduga mencapai ratusan orang.

Hal itu diungkapkan Illian Deta Artasari. Illian adalah salah satu orang yang menjadi sasaran pelaku. Modusnya, pelaku mengirimkan pesan melalui jaringan pribadi (japri) Whatsapp bermaksud melakukan penelitian tentang hubungan seksual bertukar pasangan alias swinger, namun ujung-ujungnya korban diajak curhat untuk memuaskan fantasi segsual pelaku. Beruntung sejak awal Illian tegas menolak dan tidak memberi celah ke pelaku untuk berbuat lebih jauh.

Illian membeberkan pengalamannya melalui Facebook pada 31 Juli lalu. Saat dikonfirmasi pada Minggu (2/8/2020) malam, Illian membenarkan postingannya.

Bahkan kata dia, hingga Minggu siang, ia masih berkomunikasi dengan Bambang Ariyanto. Pada Minggu (2/8/2020), aktivis medsos pendukung pemerintah itu telah menyampaikan pengakuannya melakukan pelecehan seksual ke berbagai korban di antaranya di lingkungan UGM. Bambang bahkan mengirimkan video pengakuan dan penyesalannya melakukan pelecehan seksual karena terdorong fantasi seksualnya tentang hubungan seksual bertukar pasangan.

Illian menambahkan dari komunikasinya dengan Bambang, lelaki tersebut diduga telah melakukan pelecehan seksual dengan men-japri para korbannya sejak 2014.

"Tadi saya tanya berapa banyak yang sudah dia japri sebagai obyek penyimpangannya. Dia bilang lupa karena banyak. Tapi kira-kira seminggu ada yang baru. Lalu saya menghitung setahun ada 52 minggu. Kalau dari 2014, berarti ada sekitar 52x6 atau sekitar 300 yang sudah dijapri," ungkap Illian, Minggu (2/8/2020) malam.

Pengakuan itu sejalan dengan apa yang ditemukan Illian. Menurutnya, sejak dirinya memposting kasus upaya pelecehan seksual oleh Bambang terhadap dirinya pada 31 Juli lalu, sudah sekitar 40-an orang yang menghubunginya dan mengaku pernah dijapri orang yang sama. 

Sebelumnya diberitakan seorang dosen kampus Islam di Jogja Bambang Ariyanto membuat pernyataan mengejutkan di media sosial.

Aktivis media sosial (medsos) yang selama ini getol mendukung pemerintah itu mengaku telah melakukan pelecehan seksual ke ke sejumlah korban di antaranya civitas academica UGM. Pelecehan seksual berkedok penelitin itu untuk memenuhi fantasi seksualnya berhubungan seks bertukar pasangan alias swinger.

Pengakuan megejutkan itu ia unggah melalui di media sosial Facebook @Bams Utara pada Minggu (2/8/2020) lengkap dengan video dirinya.

Ia mengaku sering dihantui oleh fantasi seksnya tentang swinger. Selain berfantasi seksual bertukar pasangan ia mengaku pernah melakukan pelecehan seksual baik secara verbal maupun fisik.

Bahkan untuk melancarkan perbuatannya, ia mengaku tela mencatut nama institusi Nahdlatul Ulama (NU) dan UGM. Berikut pengakuan yang ia posting ke Facebook:

Terimakasih temen-teman yang sudah mau mendengarkan video ini. Saya membuat rekaman ini dengan kesadaran penuh dan tanpa paksaan dari siapapun.

Saya bambang arianto ingin menjelaskan bahwa pernyataan saya mengenai rencana penelitian tentang swinger kepada banyak perempuan adalah bohong, karena sesungguhnya saya lebih ingin berfantasi swinger secara virtual semata. Hal itu dikarenakan kata swinger sering menghantui saya disetiap waktu.

Selain berfantasi secara virtual tentang swinger, saya juga pernah melakukan pelecehan secara fisik. Secara khusus saya meminta maaf kepada seluruh korban baik dari kampus UGM Bulaksumur maupun yang lain yang pernah menjadi korban pelecehan saya baik secara fisik, tulisan maupun verbal sehingga menimbulkan trauma. Saya juga minta maaf kepada NU dan UGM karena selama ini menyalahgunakan nama NU dan UGM dalam mencari target.

Secara umum saya memohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia dan berjanji tidak lagi melakukan kebohongan ini.

Apa yg saya lakukan selama ini tidak diketahui oleh Istri saya. Setelah ini saya akan menceritakan kepada istri saya dan meminta dia mendampingi saya dalam melakukan terapi secara intensif ke Psykolog maupun Psykiater agar bisa terbebas dari penyimpangan ini. Kemudian terakhir saya berjanji untuk tidak melakukan hal ini lagi dan bila terbukti melakukan lagi saya siap menerima semuala konsekuensi hukum.

Pada Minggu malam pula, sekitar pukul 22.00 WIB, akun atas nama Bams Utara tiba-tiba menghilang. []
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita