Anji Sebut Hadi yang Harus Minta Maaf, Susi Pudjiastuti: Sangat Tidak Bertanggung Jawab

Anji Sebut Hadi yang Harus Minta Maaf, Susi Pudjiastuti: Sangat Tidak Bertanggung Jawab

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -  Publik kini menyoroti sosok musisi Erdian Aji Prihartanto atau dikenal Anji. Hal itu berkenaan dengan unggahan wawancaranya dengan sosok Hadi Pranoto yang disebut sebagai profesor penemu obat Covid-19 yang berujung kontroversi.

Selain status profesor yang dipertanyakan publik, beberapa klaim Hadi dalam video yang diunggah di channel Youtube Dunia Manji itu juga dipersoalkan, salah satu yang menjadi viral adalah Covid-19 disebut baru akan mati pada suhu 350 derajat.

Belum habis kontroversi soal klaim Hadi Pranoto, Anji sebagai pihak yang mewawancarai Hadi kemudian merespons beberapa komentar warganet di akun Instagramnya.

Salah satu jawaban Anji yang cukup menggelitik yakni saat membalas akun @sahalasimanjuntak yang mempertanyakan soal kemungkinan permintaan maaf Anji atas unggahannya.

"Saya rasa yang harus minta maaf adalah Pak Hadi Pranoto, jika dia tidak bisa mempertanggungjawabkan kalimatnya. Saya kan juga bertanya di menit 4:39 dan 8:27. Saya tidak merasa berbuat tolol karena saya interviewer," tulis Anji yang dikutip Tempo sebelum tulisan tersebut akhirnya dihapus.

Tak pelak, jawaban Anji tersebut kemudian kembali menuai sorotan. Bahkan hal ini juga turut menyita perhatian mantan Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastuti.

Melalui akun Twitternya, Susi turut menomentari jawaban Anji sembari menautkan pemberitaan Tempo yang menjadikan jawaban Anji sebagi judul berita.

"Anda sangat tidak bertanggung jawab," balas Susi sambil membubuhi emoticon jari telunjuk ke atas dan menautkan pemberitaan jawaban Anji, Senin (3/8).

Kini, video wawancara Anji dengan Hadi Pranoto tentang obat Covid-19 di-takedown atau dihapus oleh pihak YouTube. Video berjudul 'Bisa Kembali Normal? Obat Covid-19 Sudah Ditemukan!', di akun YouTube dunia MANJI itu sudah tidak bisa diakses sejak Minggu malam (2/8). []
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita