Urutan 6 Dunia, Tingkat Kematian COVID-19 di RI Kini di Atas AS

Urutan 6 Dunia, Tingkat Kematian COVID-19 di RI Kini di Atas AS

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memperingatkan jajarannya dengan kode 'lampu merah' karena lonjakan jumlah kasus Corona dalam beberapa waktu terakhir. Angka kematian COVID-19 di Indonesia memang masih terus bertambah. Ternyata tingkat kematian COVID-19 di RI adalah peringkat 6 tertinggi di dunia untuk saat ini.
Tingkat kematian dalam persen biasa disebut sebagai CFR (case fatality rate). Terlepas dari definisi terbaru dari WHO mengenai kematian COVID-19, cara menghitung CFR adalah dengan membagi angka kematian dengan total kasus terkonfirmasi positif dikalikan 100.

Perbandingan CFR antarnegara ditampilkan oleh Our World in Data, situs nirlaba penghimpun data yang berbasis di Oxford, Inggris, diakses detikcom pada Selasa (14/7/2020).

Mereka menghimpun data dari sumber Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC), dari 19 Januari hingga 13 Juli 2020. Data ini berubah seiring perkembangan kasus COVID-19 terbaru per harinya.

Terlihat, CFR COVID-19 di Indonesia mengalahkan CFR di Amerika Serikat (AS), Jerman, dan Jepang. Namun Indonesia masih lebih baik dari Prancis, Inggris, Italia, China, dan Iran.

Berikut adalah CFR COVID-19 sejumlah negara, hingga 13 Juli 2020:

1. Prancis: 17,57%
2. Inggris: 15,48%
3. Italia: 14,38%
4. China: 5,45%
5. Iran: 4,99%
6. Indonesia: 4,76%
7. Mesir: 4,64%
8. Jepang: 4,57%
9. Jerman: 4,56%
10. AS: 4,09%

Di ASEAN
Di Asia Tenggara (ASEAN), CFR Indonesia paling tinggi. CFR Indonesia mengalahkan Filipina hingga Vietnam.

Berikut adalah urutan CFR di Asia Tenggara pada 13 Juli 2020:
1. Indonesia: 4,76%
2. Filipina: 2,73%
3. Brunei: 2,13%
4. Malaysia: 1,4%
5. Singapura: 0,06%
6. Vietnam: 0

Pemerintah RI pernah mengumumkan CFR Indonesia yang sempat di atas rata-rata dunia, yakni pada 5 Juli 2020. Saat itu, CFR COVID-19 di Indonesia mencapai 5%. Namun, menurut pemerintah, angka CFR bersifat dinamis dan sementara.

Di Bali, pernah terjadi tingkat kematian 100% karena kasusnya 1 dan 1 kasus itu meninggal dunia. Artinya, angka ini tidak bisa dipakai pedoman, karena ini dinamis," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto (Yuri) kepada detikcom, 5 Juli 2020.(dtk)

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA