Peserta Apel Siaga Ganyang Komunis Bacakan Ikrar, Siap Jihad Qital di Bawah Komando Ulama

Peserta Apel Siaga Ganyang Komunis Bacakan Ikrar, Siap Jihad Qital di Bawah Komando Ulama

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Peserta agenda apel siaga ganyang komunis membacakan ikrar antikomunisme.

Peserta apel terdiri dari sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam seperti Front Pembela Islam (FPI), PA 212, dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama.

Ada lima poin yang dibacakan para peserta, termasuk di antaranya menyinggung Trisila-Ekasila dalam Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP).

"Pertama, bahwa kami akan menjadi pembela agama, bangsa, dan negara."

"Bahwa kami siap siaga dan menyiapkan diri untuk jihad qital mempertahankan akidah Islam dan melawan kaum Komunis di bawah komando ulama."

"Bahwa kami siap siaga dan menyiapkan diri untuk menjaga para ulama dari serangan kaum Komunis," seru para peserta aksi saat membacakan ikrar, Minggu (5/7/2020).

Para peserta juga siap siaga dan menyiapkan diri untuk menghadapi gerombolan Trisila dan Ekasila yang akan menggantikan Pancasila.

"Serta bahwa kami siap siaga dan menyiapkan diri dari serangan operasi intelijen hitam prokomunis," seru para peserta.

Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Sobri Lubis menegaskan kembali, RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) harus dibatalkan oleh DPR.

Menurutnya, RUU HIP berbahaya bagi masa depan Bangsa Indonesia.

"Beberapa waktu lalu kita datang ke DPR menyampaikan harapan supaya RUU HIP dibatalkan."

"Dihentikan, dan tidak pernah dibahas lagi," kata Sobri dalam apel siaga ganyang komunis di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Minggu (5/7/2020).

Jika tak dibatalkan, Sobri mengatakan sejumlah organisasi masyarakat (ormas) akan turun ke jalan dalam jumlah yang lebih besar dari aksi sebelumnya.

"Untuk membela negara saat ini, maaf kata, tidak ada kata mundur saudara-saudara."

"Kita akan bangga menjadi pejuang negara seperti orang tua kita dukung mengganyang komunis."

"Maka kita juga bangga mengganyang komunis," ujar Sobri

Sobri lebih lanjut mengatakan pihaknya menuntut agar inisiator RUU HIP ditangkap dan diproses hukum.

"Kalau ada lembaga yang ingin mengubah Pancasila yang sudah disepakati, agar segera ditindak hukum, bubarkan," pungkasnya.

Sebelumnya, kawasan sekitar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, dipenuhi massa dari berbagai organisasi masyarakat (ormas).

Mereka menggelar apel siaga ganyang komunis di Lapangan Ahmad Yani, Kebayoran Lama.

Pantauan di lokasi pukul 12.30 WIB, massa ormas sudah memenuhi lapangan dan sekitar kawasan.

Mereka juga tampak mengenakan atribut seperti bendera ormas dan seragam.

Koordinator acara Maman Suryadi menyebut, massa ormas yang hadir dalam apel berjumlah ribuan.

"Insyaallah estimasi apel siaga kurang lebih 5.000 peserta," kata Maman kepada wartawan, Minggu (5/7/2020).

Adapun acara apel siaga ganyang komunis, kata Maman, dimulai dengan upacara gelar pasukan, pembacaan teks Pancasila, menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan sambutan dari inspektur upacara.

"Apel siaga tidak akan ada orasi," lanjut Maman.

Hingga berita ini diturunkan, massa ormas terus berdatangan dan memasuki lapangan Ahmad Yani. Sementara, upacara apel siaga masih disiapkan oleh panitia. (*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita