Jokowi Ancam Reshuffle, Pengamat Sebut 9 Menteri Ini Patut Dievaluasi: Luhut hingga Budi Karya

Jokowi Ancam Reshuffle, Pengamat Sebut 9 Menteri Ini Patut Dievaluasi: Luhut hingga Budi Karya

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Kemarahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada menterinya menjadi sorotan.

Jokowi marah lantaran ia menganggap para menteri tidak bekerja secara maksimal di tengah pandemi Covid-19.

Bahkan, Jokowi sampai mengancam akan ada pergantian menteri atau reshuffle.

Di acara Prime Talk News Metro tv pada Selasa (30/6/2020), Pengamat Kebijakan Publik, Agus Pambagio menyoroti sejumlah Menteri.

Mulanya, Agus menilai bahwa Jokowi sebenarnya tak ingin merilis video marahnya itu.

Namun karena kinerja masyarakat masih dianggap biasa saja setelah 10 hari maka Jokowi akhirnya menyuruh Istana merilis video tersebut.

"Begini kan yang pertama memang kan Pak Jokowi orang Solo ya dia sebetulnya tanggal 18 itu dengan harapan menterinya sudah melakukan extraordinary ternyata kan tidak."

"Maka Beliau memerintahkan bawahannya melalui Setneg, melalui istana itu melepas saja di publik," ujar Agus.

Pertama hal yang pertama disorot oleh Agus adalah Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto.

"Kalau bagian mana tentu pertama, soalnya pandemi ini kan kesehatan, jadi Menkes harus melakukan sesuatu yang extraordinary," ujar Agus.

Lalu, Agus menilai Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi juga kurang maksimal.

"Kemudian tempat berkumpulnya karena Covid ini kan, pergerakan orang di perhubungan jadi menteri perbuhubungan," katanya.

Lalu soal berantakannya penyaluran bantuan sosial menjadi evaluasi bagi Menteri Sosial, Juliari Batubara.

"Kemudian juga lalu bantuan ketika dilakukan PSBB kan orang miskin harus dikasih makan oleh negara tapi bansos kan berantakan."

"Jadi itu Menteri Sosial itu bertanggung jawab," ucap Agus.

Kemudian, yang jarang dibahas terkait ketersediaan pangan selama pandemi.

Menurutnya Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo belum menunjukkan kinerjanya dalam mengatasi ketersediaan pangan.

"Keempat kemudian ini kan kita bahas soal pangan dan sampai saat ini belum ada yang bahas serius Menteri Pertanian juga tidak punya bahan soal pangan."

"Padahal sumber pangan kita itu Vietnam dan Thailand sudah melarang berasnya untuk ekspor, lalu kita gimana makan berasnya?"

"Karena semakin rendah ekonomi masyarakat semakin banyak kita makan beras," singgung Agus.

Lalu ada Menteri Pariwisata, Wishnutama yang dinilai sama sekali belum menunjukkan gebrakan.

"Kemudian juga ini pariwisata karena ini apa sektor yang pertama yang terkena tapi sampai hari ini kita tidak tahu peta pariwisata yang dibuat oleh Menteri Pariwisata dan kreatif," kata dia.

Tak berhenti di sana, sejumlah Menteri Koordinator juga dinilai kurang.

Menteri Koordinator itu antara lain, Luhut Binsar Pandjaitan, Airlangga Hartarto, dan Muhadjir Effendy.

"Kemudian tentu ada Menteri Koordinatornya PMK kemudian, kemudian ada Menteri Koordinatornya Perekonomian dan Menteri Koordinator Marinves (Maritim dan Investasi)," singunggnya.

Terakhir, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto yang turut menjadi sorotan Agus.

"Itu semua saya pikir perlu, kemudian ekonomi kan presiden concern pada ekonomi tentu Menteri Perdagangan sampai hari ini saya belum dengar apa yang dikerjakan Menteri Perdagangan," sambung Agus.

Sehingga ada sembilan Menteri yang disorot oleh Pakar dari Universitas Indonesia itu.

Banyak sektor kemernterian yang dinilai kurang oleh Agus.

Namun, ia menilai menteri-menteri di atas yang dirasa kurang kinerjanya.

"Banyak hal lah tapi itu yang utama, karena pada waktu tahap pertama banyak menteri menteri yang bisa pasang badan."

"Tapi kayaknya sekarang karena dulu persoalan pandemi dan sekarang masuk persoalan ekonomi, saya khawatir daya tahan masyarakat sangat berkurang," jelas Agus. []
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita