Gubernur Bali: Semua Desa-Kelurahan di Denpasar Kena Corona, Parah dan Berbahaya

Gubernur Bali: Semua Desa-Kelurahan di Denpasar Kena Corona, Parah dan Berbahaya

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Gubernur Bali Wayan Koster memaparkan secara singkat tren penularan virus corona di 8 kabupaten dan 1 kota di Pulau Dewata, Jumat (3/7).  

Dalam paparannya, Koster menyoroti kasus transmisi lokal virus corona di Kota Denpasar yang menyasar orang tanpa gejala (OTG). Menurutnya, kondisi ini cukup parah dan berbahaya karena semua wilayah terkena, sehingga Kota Denpasar menjadi zona merah COVID-19. 

Kalau dari Denpasar itu sudah semua desa dan kelurahannya kena, parah. Jadi kalau kasus paling tinggi di Bali ini, itu di Denpasar sudah dalam posisi yang menurut saya sudah berbahaya," kata Koster dalam sambutannya saat memberikan bantuan COVID-19 kepada sejumlah pengusaha UMKM di Kantor Gubernur Bali, Jumat (3/7).

Saat ini, ada 630 orang dinyatakan positif di Kota Denpasar, dengan rincian 224 pasien telah sembuh, 395 masih dirawat dan 11 orang meninggal. Koster akan mengumpulkan pejabat daerah Kota Denpasar untuk membahas percepatan penanganan pandemi ini. 

Dia tak ingin kasus virus corona ditangani dengan santai, hanya sebatas diskusi. Dia ingin pejabat daerah bisa mengambil tindakan cepat memutus penyebaran virus corona.  

"Agar penanganannya lebih cepat, lebih tegas, dan lebih berani dengan melihat peta wilayah. Menghadapi situasi ini bisa dengan lala lele (ungkapan untuk santai), dengan wacana dengan diskusi, jadi harus cepat dan tepat berdasarkan data," kata Koster. 

Selain Kota Denpasar, Koster juga meminta pejabat daerah Kabupaten Gianyar mulai gencar melakukan rapid test. Sebab, per Rabu (2/7), ada 22 orang dinyatakan positif virus corona yang diduga terinfeksi dari klaster Pasar Galiran di Kabupaten Klungkung, dan menyebar ke keluar daerah. 

"Ternyata salah satu sumbernya ada pedagangnya jualan di pasar Galiran di Klungkung. Ini yang melebar ke Karangasem, ke Bangli dan ke Gianyar. Saya minta cepat tangani dari daerah mana itu, dan segera rapid test," terang Koster. 

Dia juga menginstruksikan seluruh kepada daerah terutama di kawasan zona merah, seperti Kota Denpasar, Kabupaten Klungkung dan Badung mengajukan bantuan ke Pemprov Bali terkait pengadaan kit rapid test, tenaga kesehatan, atau dana penanganan COVID-19 jika diperlukan.  

Sementara itu, Koster menganggap pengendalian penyebaran virus corona di Kabupaten Tabanan, Jembrana, Buleleng, dan Karangasem sudah baik. Hal ini karena kepala daerah bertindak cepat dan terus berkoordinasi dengan pemerintah provinsi.  

"Yang berat ini Kota Denpasar, Klungkung, Badung dan Gianyar. Kalau dia bekerja, saya yakin akan selesai. Karena saya mem-back-up penuh, kalau perlu rapid test, kalau perlu puluhan ribu, saya akan kasih. Kalau kurang tenaga medis saya akan kasih tenaga medis. Kalau kurang uang kita kasih uang. Tapi tentu harus dengan komunikasi yang baik koordinasi cepat dan cepat bertindak," kata dia. (*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita