30 Tahun Jadi Tukang Jagal, Parang Mendadak Tumpul Sembelih Hewan Kurban

30 Tahun Jadi Tukang Jagal, Parang Mendadak Tumpul Sembelih Hewan Kurban

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Puluhan tahun menjadi tukang jagal hewan kurban, seorang kakek di Semarang Jawa Tengah memiliki pengalaman unik. Pisau parang yang dipersiapkan dan telah diasah hingga tajam, seolah tumpul saat menyembelih hewan kurban.

Namanya Nur Khozin (62), warga Banyumanik Semarang. Sebagian besar rambutnya telah memutih dan ditutup peci warna hitam saat bersiap menyembelih hewan kurban di Markas Komando Brimob Polda Jateng, Srondol Semarang.

Meski tak lagi muda, namun kakek Khozin masih terlihat tangkas saat menyembelih sapi kurban milik Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi. Sapi jenis limousin berukuran sangat besar itu, dalam hitungan singkat berhasil disembelih. Darah mengucur deras.

Sementara tujuh orang dewasa harus berjuang keras memegangi sapi agar tak memberontak. Meski keempat kaki sapi telah diikat tali dan kepala ditindih, namun sapi masih berusaha memberontak. Namun hanya sisa napas saja yang terdengar keras seiring dengan semburan darah dari leher sapi.

Seorang warga bergegas menutup leher itu dengan karung plastik agar tak menyembur jauh. Beberapa saat, sejumlah orang masih berusaha menekan tubuh sapi yang semakin terlihat melemah. Setelah dipastikan urat nadi terputus, kakek Khozin segera berlalu mencari air untuk membersihkan sisa semburan darah.

Bukan hanya di parang, namun wajahnya juga tak luput dari cipratan darah. Sambil memejamkan mata, dia membasuh muka. Sedangkan parang ditusukkan beberapa kali ke potongan batang pisang untuk membersihkan sisa darah.

Kakek Khozin mengaku sudah lebih dari 30 tahun menjadi tukang jagal. Dia mengaku memiliki pengalaman yang tak biasa, selama menjadi tukang jagal. Sembari mengelap parang, dia bercerita tentang peristiwa aneh saat menyembelih sapi kurban.

“Saat itu, pisau (parang) ini sudah siap untuk menyembelih. Sudah ada di leher sapi kurban. Tapi enggak mempan, seperti kena seng saja. Tapi tidak bisa menyembelih. Padahal sebelumnya sudah dipastikan telah diasah hingga sangat tajam,” kata Khozin, Jumat (31/7/2020).

Sebagai orang yang sudah berpengalaman di dunia jagal, dia pun mendeteksi lingkungan sekitar. Menurutnya, terdapat orang dengan ilmu khusus yang turut memegangi sapi kurban kala itu. Setelah orang tersebut diminta mundur, sapi bisa disembelih dengan mudah tanpa halangan.

“Atas izin Allah SWT, akhirnya sapi bisa disembelih,” singkatnya.

Setiap Lebaran Idul Adha, Nur Khozin bisa menyembelih belasan hingga puluhan hewan kurban baik sapi maupun kambing. Profesi ini tak mudah dilakukan oleh sembarang orang, karena harus memiliki keteguhan hati, terlebih ketika pisau parang mulai menggorok leher hewan kurban.

“Ya modalnya harus tegel (teguh hati), karena kalau menyembelih itu kan akan melihat darah. Padahal kalau sudah seperti itu tidak mungkin mundur, harus diselesaikan (menyembelih), agar tak menyakiti hewan itu,” tandasnya.

Terdapat 10 sapi dan 11 kambing yang dikurbankan di Mako Brimob Polda Jateng tersebut. Selanjutnya, daging akan dibagi-bagikan kepada warga yang membutuhkan. []
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita